Evaluasi dalam deep learning sebaiknya tidak hanya terfokus pada hasil akhir yang dicapai siswa, tetapi juga pada proses yang mereka lalui dalam menyelesaikan suatu masalah. Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami bagaimana siswa berpikir, mengambil keputusan, dan mengevaluasi langkah-langkah yang mereka pilih. Dengan demikian, evaluasi tidak hanya mengukur keberhasilan berdasarkan jawaban benar atau salah, tetapi juga melihat sejauh mana siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan mereka secara kritis dan kreatif.
Sebagai contoh, dalam pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), siswa diajak untuk menganalisis masalah nyata, merumuskan hipotesis, dan menentukan solusi yang sesuai. Proses ini memungkinkan guru untuk mengevaluasi kemampuan berpikir kritis, argumentasi, dan cara siswa memanfaatkan informasi. Selain itu, pendekatan ini mendorong siswa untuk tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada nilai pembelajaran selama proses berlangsung. Dengan begitu, mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata, di mana proses berpikir dan pengambilan keputusan sering kali lebih penting daripada hasil semata.
Pendekatan evaluasi berbasis proses ini juga selaras dengan prinsip pendidikan konstruktivis, yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam pembelajaran. Ketika siswa didorong untuk merefleksikan cara mereka belajar dan menyelesaikan masalah, mereka akan mengembangkan metakognisi, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengontrol proses berpikir mereka sendiri. Hal ini penting untuk menciptakan pembelajar yang mandiri dan mampu menghadapi situasi yang kompleks di masa depan.
Dengan demikian, evaluasi yang mengintegrasikan hasil dan proses dapat memberikan gambaran yang lebih holistik tentang kemampuan siswa. Pendekatan ini tidak hanya relevan dalam konteks pendidikan formal, tetapi juga dalam dunia kerja, di mana proses berpikir strategis dan kemampuan beradaptasi menjadi kunci keberhasilan
Referensi
Brown, P. C., Roediger, H. L., & McDaniel, M. A. (2014). Make It Stick: The Science of Successful Learning.
Buku ini menjelaskan pentingnya pembelajaran yang berfokus pada proses, termasuk bagaimana siswa memahami, mengingat, dan mengaplikasikan pengetahuan.
Jonassen, D. H. (1999). Designing Constructivist Learning Environments.
Artikel ini mendalami pendekatan konstruktivis, yang menekankan pentingnya proses berpikir kritis dan refleksi dalam pembelajaran.