Sejalan dengan era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat dan makin canggih, dengan peran yang makin luas maka diperlukan guru yang mempunyai karakter. Bangsa yang masyarakatnya tidak siap hampir bisa dipastikan akan jatuh oleh dahsyatnya perubahan alam dan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ciri khas globalisasi itu sendiri. Maka dari itu kualitas pendidikan harus ditingkatakan (Almarzooq et al., 2020).
Pendekatan deep learning dalam stimulasi pembelajaran dapat berkontribusi besar terhadap peningkatan keterlibatan dan aktivitas anak dalam proses belajar. Teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif, dan menarik, yang secara langsung dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa. Deep learning, sebagai cabang dari kecerdasan buatan, memiliki potensi besar untuk merubah cara kita mendekati pendidikan. Dengan kemampuan untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar serta mengenali pola yang kompleks, deep learning membuka banyak peluang untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif, personal, dan adaptif. Namun, perspektif tentang penerapan deep learning dalam pendidikan sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti keuntungan yang dapat diberikan, tantangan yang harus dihadapi, dan dampaknya terhadap guru dan siswa.
Pendekatan pembelajaran deep learning sejalan dengan pengembangan keterampilan Abad ke-21 yang mendukung pada terciptanya iklim belajar yang mampu mengoptimalkan kompetensi peserta didik dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta berbagai fakta, konsep, prosedur, serta metakognisi pengetahuan yang dipelajarinya (Muhamad Tisna Nugraha, 2021).
Stimulasi pembelajaran yang efektif sangat penting dalam mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak, khususnya dalam usia dini. Deep learning, sebagai salah satu cabang kecerdasan buatan, menawarkan potensi luar biasa untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan terpersonalisasi. Dengan memanfaatkan algoritma dan jaringan saraf tiruan, deep learning dapat dianalisis untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan cara yang lebih adaptif dan dinamis.
Menurut saya, Pada dasarnya, deep learning memungkinkan sistem pembelajaran untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar, termasuk pola perilaku, interaksi, dan respons anak terhadap materi yang diberikan. Penerapan Deep Learning dalam stimulasi pembelajaran juga mampu meningkatkan keterlibatan anak diantaranya yaitu :
- Pembelajaran Interaktif
Sistem berbasis deep learning dapat mendesain pembelajaran yang bersifat interaktif, seperti penggunaan aplikasi edukatif yang menggabungkan video, permainan, dan elemen visual. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak, yang akan meningkatkan minat dan motivasi mereka untuk terus belajar.
- Personalisasi Pembelajaran
Setiap anak memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda. Deep learning dapat mendeteksi pola belajar anak secara real-time dan menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan kemampuan dan respons anak. Dengan demikian, anak yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami konsep tertentu bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk belajar, sementara anak yang lebih cepat memahami materi bisa diberikan tantangan yang lebih sesuai.
- Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi
Materi yang disesuaikan dan disajikan secara menarik membuat anak lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
- Pembelajaran yang Lebih Terarah
Dengan stimulasi yang lebih terpersonalisasi, anak dapat belajar dengan kecepatan dan gaya yang sesuai dengan mereka, meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi
Dengan pemanfaatan deep learning, stimulasi pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan terpersonalisasi, meningkatkan keterlibatan anak dalam proses belajar. Pendekatan ini tidak hanya memotivasi anak untuk belajar tetapi juga memungkinkan pengalaman pembelajaran yang lebih menyenangkan, interaktif, dan adaptif, yang berpotensi menghasilkan dampak positif dalam perkembangan akademik dan sosial anak.
Almarzooq, Z. I., Lopes, M., & Kochar, A. (2020). Virtual Learning During the COVID-19 Pandemic: A Disruptive Technology in Graduate Medical Education. Journal of the American College of Cardiology, 75(20), 2635–2638. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2020.04.015
Muhamad Tisna Nugraha, A. H. (2021). MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN PADA PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN DEEP LEARNING. Jurnal Pendidikan Dan Pendidikan Agama Islam, 47(4), 124–134. https://doi.org/10.31857/s013116462104007x