PENDEKATAN DEEP LEARNING DALAM PENDIDIKAN DASAR

  • Post author:
  • Post category:Article
  • Post comments:0 Comments
  • Reading time:4 mins read

Deep Learning atau pembelajaran mendalam adalah metode pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi dalam cakupan materi yang lebih sempit. Siswa dimotivasi untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga mereka dapat memahami topik melalui proses “penjelajahan” lebih dalam ke dalamnya.

Menurut Abdul Mu’ti, pendekatan pembelajaran Deep Learning dapat dicapai melalui tiga elemen utama, yaitu Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning. Meaningful Learning berfokus pada proses pembelajaran yang membuat siswa merasa bahwa materi yang dipelajari relevan dan bermakna dalam kehidupan mereka, seperti mengaitkan konsep baru dengan pemahaman sebelumnya. Mindful Learning menekankan pentingnya kesadaran penuh, fokus, dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran, yang dapat ditingkatkan melalui teknik mindfulness, refleksi diri, dan metakognisi. Sementara itu, Joyful Learning bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan penuh rasa ingin tahu, dengan menggunakan metode seperti permainan edukatif, media kreatif, dan diskusi kelompok yang mendorong motivasi dan kreativitas siswa dalam menemukan solusi. Ketiga elemen ini saling mendukung untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sedang menyelidiki penerapan pendekatan pembelajaran mendalam, juga dikenal sebagai pembelajaran mendalam, dalam sistem pendidikan nasional. Kajian ini mengumpulkan umpan balik dari berbagai sumber dan bertujuan untuk meningkatkan efektif dalam pembelajaran tanpa mengubah rencana pelajaran yang sudah ada, termasuk Kurikulum Merdeka (Indahri, 2024).

Penerapan Deep Learning di Sekolah

Deep learning dapat diterapkan melalui pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran berbasis inkuiri, studi kasus, atau simulasi kehidupan nyata. Misalnya, pada pelajaran IPA, siswa dapat mempelajari perubahan ekosistem dengan membuat simulasi lingkungan, menyusun solusi terhadap perubahan iklim, atau menciptakan proyek inovatif yang mendorong kesadaran lingkungan.

Read also  Daily Rituals Rooted in Tradition: How Local Practices Cultivate Inner Peace

Manfaat Deep Learning dalam Pembelajaran

Memperkuat Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis: Siswa belajar untuk menilai informasi secara kritis dan mengidentifikasi solusi berdasarkan data dan fakta.

Kontekstualisasi Pengetahuan: Siswa mampu menghubungkan pengetahuan teoretis dengan penerapan nyata, misalnya, bagaimana prinsip-prinsip IPA diaplikasikan dalam teknologi sehari-hari.

Pembelajaran Mandiri dan Kolaboratif: Melalui metode diskusi kelompok, eksperimen, atau proyek penelitian, siswa dapat mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi.

Tantangan Dalam Implementasi Deep Learning di Sekolah

Ketersediaan Sumber Daya: Penerapan deep learning memerlukan fasilitas yang mendukung, seperti laboratorium, perangkat teknologi, atau akses internet yang memadai.

Pelatihan Guru: Guru perlu diberikan pelatihan khusus agar dapat mengadopsi pendekatan ini dalam metode mengajar mereka.

Kurangnya Standarisasi: Tantangan lain adalah menemukan cara untuk menstandarisasi evaluasi hasil belajar dengan pendekatan deep learning, yang berbeda dari metode konvensional.

DAFTAR PUSTAKA

Indahri, Y. (2024, November Minggu ke-2 ). PENDEKATAN DEEP LEARNING DALAM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Isu dan Permasalahan, p. 2.

https://pendidikan-sains.fmipa.unesa.ac.id/post/mengintegrasikan-deep-learning-dalam-kurikulum-sekolah-peluang-dan-tantangan

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.