Naskah Drama Pendek Lakon Gadget: Teman atau Pengalih?

ilustrasi siswa memainkan drama

Durasi: 5-7 menit

Pemain: 4 orang (Alya, Dito, Siska, dan Guru)


Naskah Skit

Adegan 1: Di Kelas

(Alya, Dito, dan Siska sedang duduk di kelas. Guru masuk ke ruangan.)

Guru: Baik, anak-anak. Hari ini kita akan belajar tentang peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum itu, tolong keluarkan ponsel kalian.

(Semua murid mengeluarkan ponsel mereka.)

Guru: Hmm, sepertinya kalian sangat bergantung pada gadget. Apa yang kalian rasakan jika sehari tanpa ponsel?

Alya (panik): Sehari tanpa ponsel? Saya nggak bisa hidup, Bu!

Dito (tertawa): Alya, kamu lebay. Tapi jujur, saya juga bingung. Banyak hal penting di ponsel.

Siska (serius): Tapi kadang-kadang, ponsel juga bikin saya lupa waktu.

Guru: Bagus, Siska. Memang teknologi itu seperti pisau bermata dua. Kalian tahu kan maksudnya?

(Semua murid mengangguk.)

Adegan 2: Saat Istirahat

(Alya dan Dito asyik bermain game di ponsel. Siska mencoba mengajak bicara, tapi mereka tidak merespons.)

Siska: Hei, kalian nggak mau ke kantin?

Alya (tanpa menoleh): Nanti aja, Sis. Game ini lagi seru banget.

Dito: Iya, nanti aja. Kita pesan lewat aplikasi makanan aja.

Siska (menghela napas): Kalian sadar nggak sih? Kita jadi kurang ngobrol. Bahkan untuk makan di kantin aja malas.

(Alya dan Dito saling pandang, terlihat sedikit merasa bersalah.)

Adegan 3: Diskusi di Kelas

(Guru kembali ke kelas setelah istirahat.)

Guru: Nah, setelah istirahat, bagaimana pengalaman kalian?

Siska (menjawab duluan): Saya merasa, Bu, ponsel memang membantu, tapi kadang juga mengurangi interaksi langsung.

Guru: Bagus sekali, Siska. Jadi, bagaimana solusinya?

Alya (mengangkat tangan): Mungkin kita perlu membatasi waktu penggunaan ponsel. Misalnya, satu jam tanpa ponsel setiap hari.

Read also  The Weight of the Merah Putih Cabinet: Words, Metaphors, and National Hopes

Dito: Setuju! Saya juga mau coba ngobrol lebih banyak dengan teman-teman daripada cuma main game.

Guru: Tepat sekali. Teknologi itu alat, tapi jangan sampai kita yang menjadi alat teknologi. Baiklah, mari kita buat rencana bersama untuk lebih bijak menggunakan gadget.

(Semua murid setuju. Guru tersenyum dan menutup kelas.)

Arif Hidayat

Dosen Universitas Nusa Mandiri

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.