Keterlibatan Aktif Siswa melalui Pendekatan Deep Learning

Pendekatan deep learning dalam pendidikan sangat relevan karena mampu membuat siswa lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar. Hal ini penting karena siswa tidak hanya sekadar menghafal informasi, tetapi juga memahami dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Melalui eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi, siswa belajar berpikir kritis, bekerja sama, dan memecahkan masalah. Mereka juga menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri. Pendekatan ini membuat belajar menjadi lebih menyenangkan dan bermakna, karena siswa bisa melihat langsung manfaat dari apa yang mereka pelajari.

Agar berhasil, guru perlu menjadi pendukung aktif yang memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri. Dengan strategi yang tepat dan dukungan teknologi, deep learning dapat membantu menciptakan generasi yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan di masa depan.

Pendekatan deep learning dalam pendidikan menekankan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, di mana mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif tetapi juga berpartisipasi dalam eksplorasi, diskusi, dan kolaborasi. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan utama:

  1. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif: Pendekatan deep learning mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif melalui keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya dan menerapkannya dalam berbagai konteks (Suwandi, Putri, & Sulastri, 2024)
  2. Pembelajaran yang Bermakna (Meaningful Learning): Deep learning memungkinkan siswa untuk memahami materi secara mendalam dan mengaitkannya dengan situasi nyata, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan (Zuhro & A’yun, 2024)
  3. Kolaborasi dan Interaksi Sosial: Model pembelajaran berbasis deep learning bagi siswa inklusi di sekolah reguler dapat meningkatkan interaksi sosial dan kolaborasi antar siswa, yang penting untuk pengembangan keterampilan sosial dan akademik (Andriana, 2021)
  4. Penerapan Pengetahuan dalam Konteks Nyata: Impelemetasi deep learning dalam pembelajaran praktik, seperti proyek pembuatan keripik, yang memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan teoretis dalam konteks nyata, meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis mereka (Hariyanti, 2024)
  5. Pemantauan Kemajuan Siswa: Deep learning dapat digunakan untuk memantau kemajuan siswa secara real-time melalui analisis ekspresi wajah dan pengenalan emosi, yang membantu pendidik menyesuaikan metode pengajaran sesuai kebutuhan individu siswa (Nair, Babu, & Pavithra, 2023)
Read also  Daily Rituals Rooted in Tradition: How Local Practices Cultivate Inner Peace

Referensi

Andriana. (2021). Model Pembelajaran Berbasis Deep Learning Bagi Siswa Inklusi di Pendidikan Vokasi. Jurnal Tiarsie, 18(4), 127-135.

Hariyanti, M. (2024). DEEP LEARNING PADA PEMBELAJARAN “ENGKONG BANJIT” (BEST PRACTICE DARI P5RA MIN 2 BANJIT, WAY KANAN). SAIBUMI, 2(2), 91-101. doi:10.38075/tp.v15i1.

Nair, R. R., Babu, T., & Pavithra. (2023). Enhancing Student Engagement in Online Learning through Facial Expression Analysis and Complex Emotion Recognition using Deep Learning. Cornell University, 1-6.

Suwandi, Putri, R., & Sulastri. (2024). Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model Deep Learning di Indonesia. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik, 2(2), 69-77. doi:http://dx.doi.org/10.61476/186hvh28

Zuhro, I. H., & A’yun, D. Q. (2024). MENGHIDUPKAN NILAI-NILAI KI HAJAR DEWANTARA DALAM PEMBELAJARAN DEEP LEARNING. JURNAL MEDIA AKADEMIK (JMA), 2(12), 1-12. doi:10.62281

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.