Judul: Cinta di Tengah Listrik Padam
Durasi: 5-7 menit
Pemain: 2 orang (Raka dan Lia)
Tema: Komedi romantis dengan suspense dan twist yang tak terduga
Naskah Skit
Adegan 1: Ruang Tamu Saat Listrik Padam
(Ruangan remang. Raka duduk di lantai dengan lilin kecil menyala di depannya. Dia menggulir layar ponsel, tapi baterainya hampir habis. Lia masuk membawa lilin lain dan duduk di sebelahnya.)
Lia (berbisik, sedikit kesal): Ini mati lampu udah sejam, ya? Nggak ada kabar PLN lagi.
Raka (menaruh ponsel, tersenyum kecil): Santai, Lia. Mungkin ini kode alam biar kita nggak terus-terusan scrolling TikTok.
Lia (tertawa tipis): Tapi gue bosen. Biasanya mati lampu kan romantis, ya. Tapi ini malah sepi.
Raka (menyeringai): Romantis? Wah, Lia, lo lagi code-crushing ke gue, ya?
Lia (menjeda, lalu memasang wajah serius): Raka, nggak semua orang bisa jadi crush gue, oke? Gue tuh standar tinggi.
(Mereka berdua tertawa. Suasana mulai lebih santai.)
Adegan 2: Mulai Ada Ketegangan
(Hening beberapa saat. Lia tiba-tiba mendengar suara ketukan pelan dari arah dapur.)
Lia (melirik ke arah dapur, berbisik): Raka… lo denger nggak?
Raka (melamun, lalu terkejut): Denger apa?
Lia (panik pelan): Suara ketukan. Dari arah dapur.
Raka (berusaha santai, tapi gugup): Ah, itu angin kali. Rumah tua gini biasa lah.
Lia (berdiri perlahan, memegang lilin lebih erat): Biasa? Tapi angin nggak bakal ketuk pintu, Rak.
(Mereka saling menatap dengan cemas. Suara ketukan terdengar lagi, lebih keras kali ini. Mereka berdua langsung berdiri bersamaan.)
Raka (berbisik gugup): Oke, gue cek. Lo di sini aja.
(Raka mengambil lilin dan berjalan pelan ke arah dapur. Lia mengikuti dari belakang, meski takut.)
Adegan 3: Ketegangan Memuncak
(Di dapur, mereka melihat bayangan bergerak di dekat jendela. Lia langsung memegang tangan Raka erat-erat.)
Lia (berbisik panik): Rak… gue bilang, ini bukan angin!
Raka (mencoba menenangkan diri): Mungkin itu tetangga…
(Ketukan terdengar lagi, diikuti suara langkah. Lilin di tangan Raka hampir jatuh karena tangannya gemetar. Suara napas mereka terdengar jelas di ruangan yang gelap.)
(Tiba-tiba, jendela dapur terbuka sedikit. Lia langsung berteriak kecil.)
Lia (berteriak pelan): Jangan-jangan ini kayak home invasion di film! Kita harus sembunyi!
Raka (berusaha tegas, meski takut): Lia, santai. Gue cowok, gue yang handle ini.
(Raka mendekati jendela dengan hati-hati. Lia menutup matanya, ketakutan. Saat Raka menyentuh jendela, sebuah bayangan besar muncul dengan suara keras.)
(Lia langsung berteriak kencang.)
Adegan 4: Twist Tak Terduga
(Bayangan itu ternyata… seekor kucing yang membawa kantong plastik di mulutnya. Raka menatap kucing itu, lalu tertawa terbahak-bahak. Lia membuka matanya perlahan.)
Lia (bingung): Kucing? Serius, Rak? Ini kucing?
Raka (masih tertawa): Kucing tetangga, Lia. Gue pikir juga udah kayak plot twist di film horor.
Lia (kesal, tapi ikut tertawa kecil): Rak, lo bikin gue tegang banget tadi!
(Mereka kembali ke ruang tamu sambil tertawa, tetapi suasana berubah lebih hangat. Lia duduk lebih dekat ke Raka, menatapnya dengan senyum kecil.)
Lia (berbisik pelan): Rak… lo keren juga tadi. Gue pikir lo bakal kabur duluan.
Raka (tersenyum bangga): Yah, gue kan harus jaga reputation. Kalau gue kabur, gue kehilangan chance buat bikin lo kagum.
Lia (tertawa kecil): Oke, kali ini lo dapet point. Tapi besok jangan harap gue bakal ingat kebaikan lo, ya.
(Lampu tiba-tiba menyala kembali. Mereka menatap lilin-lilin yang masih menyala, lalu saling tertawa lagi.)