Dalam dunia pendidikan, deep learning bukan hanya tentang menghasilkan nilai yang baik, tetapi juga tentang bagaimana siswa mencapai pemahaman yang mendalam melalui proses pembelajaran. Evaluasi yang efektif harus mencakup kedua aspek tersebut untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berkelanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip bahwa pembelajaran adalah perjalanan, bukan hanya tujuan akhir.
Menurut Lin et al. (2023), deep learning memungkinkan analisis data pendidikan untuk memahami pola pembelajaran siswa secara lebih komprehensif. Namun, evaluasi berbasis hasil sering kali mengabaikan proses pembelajaran yang mendasari pencapaian tersebut. Dengan menambahkan elemen evaluasi proses, guru dapat mengevaluasi keterlibatan siswa, pemikiran kritis, dan kemampuan problem-solving yang muncul selama pembelajaran.
Dalam konteks pendidikan dasar, evaluasi berbasis proses dapat melibatkan refleksi siswa terhadap langkah-langkah yang mereka tempuh untuk memecahkan masalah. Moubayed et al. (2024) menegaskan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil akademik tetapi juga keterampilan non-akademik seperti kerja sama tim dan komunikasi. Hal ini sangat relevan bagi pendidikan dasar, di mana pembentukan karakter siswa menjadi tujuan utama.
Lebih jauh lagi, evaluasi proses dapat dilakukan melalui proyek berbasis kelompok, presentasi, atau bahkan jurnal reflektif. Iskandar dan Rasmitadila (2024) menunjukkan bahwa metode ini membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif. Pendekatan ini menempatkan siswa sebagai subjek aktif dalam proses belajar, bukan sekadar penerima informasi.
Selain itu, evaluasi berbasis proses juga mendukung pendekatan pembelajaran diferensiasi. Artikel dari Kompasiana (2023) menyoroti bahwa dengan memahami proses pembelajaran individu, guru dapat menyesuaikan strategi pengajaran untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa. Hal ini penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan adil.
Dalam pelaksanaannya, evaluasi berbasis proses membutuhkan perencanaan yang matang dari guru. Sebagaimana disebutkan dalam artikel dari KPPD Jabar (2023), guru harus merancang alat evaluasi yang tidak hanya mengukur hasil akhir tetapi juga mendokumentasikan perjalanan pembelajaran siswa. Dengan demikian, evaluasi ini dapat memberikan gambaran yang lebih utuh tentang perkembangan siswa.
Sebagai kesimpulan, evaluasi dalam deep learning tidak seharusnya terbatas pada hasil akhir saja. Proses pembelajaran yang dilalui siswa juga harus menjadi bagian integral dari evaluasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan bermakna. Dengan demikian, evaluasi berbasis proses dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung pengembangan siswa secara menyeluruh.
Daftar Pustaka
- Lin, Y., Chen, H., Xia, W., Lin, F., Wang, Z., & Liu, Y. (2023). A Comprehensive Survey on Deep Learning Techniques in Educational Data Mining. arXiv. Retrieved from https://arxiv.org/abs/2309.04761
- Moubayed, A., Injadat, M., Alhindawi, N., Samara, G., Abuasal, S., & Alazaidah, R. (2024). A Deep Learning Approach Towards Student Performance Prediction in Online Courses: Challenges Based on a Global Perspective. arXiv. Retrieved from https://arxiv.org/abs/2402.01655
- Iskandar, & Rasmitadila. (2024). Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Evaluasi yang Efektif. Jurnal Karimahtauhid, 12(1), 45-56. Retrieved from https://ojs.unida.ac.id/karimahtauhid/article/download/11945/4699/38266
- Menghubungkan Evaluasi dengan Tujuan Kurikulum Deep Learning. (2023). Kompasiana. Retrieved from https://www.kompasiana.com/ahmad58914/6770cadfed641561334e00d2/menghubugkan-evaluasi-dengan-tujuan-kurikulum-deep-learning
- Pendekatan Pembelajaran Deep Learning. (2023). KPPD Jabar. Retrieved from https://indramayukab.kppd-jabar.org/pendekatan-deep-learning
