Di era modern ini, pembelajaran tidak hanya tentang menghafal teori, tetapi juga bagaimana siswa mampu menghubungkan ilmu yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata. Konsep deep learning menjadi pendekatan yang penting karena membuat pembelajaran lebih bermakna dengan menyesuaikan materi dengan pengalaman sehari-hari siswa.
Sebagai contoh, guru dapat menjelaskan konsep halal dan haram dalam konteks makanan yang sering dikonsumsi siswa. Misalnya, membahas pentingnya memeriksa label makanan untuk memastikan kehalalan produk atau menjelaskan dampak mengonsumsi makanan haram bagi kesehatan dan spiritualitas. Guru juga dapat mengaitkan materi ini dengan fenomena di masyarakat, seperti maraknya kasus penggunaan bahan haram dalam makanan olahan. Cara ini membuat siswa tidak hanya tahu teori, tetapi juga mampu menerapkannya di dunia nyata.
Relevansi kontekstual dalam pembelajaran
- Keterhubungan dengan kehidupan nyata
Pembelajaran yang berbasis kontekstual memungkinkan siswa untuk melihat hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi nyata di sekeliling mereka. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Andriana, 2021), model pembelajaran deep learning dapat membantu siswa inklusi dalam memahami materi dengan lebih efektif, karena konsep-konsep yang diajarkan dikaitkan langsung dengan pengalaman mereka sehari-hari. Pendekatan ini menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif terhadap pengetahuan yang diterima.
- Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan
Ketika materi pembelajaran disesuaikan dengan kehidupan siswa, motivasi mereka untuk belajar menjadi lebih tinggi (Suhartono et al. 2023) menyatakan bahwa pembelajaran yang menghubungkan teori dengan praktik nyata dapat meningkatkan partisipasi siswa, membuat mereka lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini membuat siswa merasa lebih terhubung secara emosional dengan materi, sehingga mereka lebih termotivasi untuk berpartisipasi secara aktif.
- Pengembangan Keterampilan Abad 21
Pembelajaran kontekstual juga berperan dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kolaborasi dan pemikiran kritis. Berdasarkan (Sari et al. 2022), ditemukan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan konteks siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah yang kompleks serta bekerja secara efektif dalam tim.
- Implementasi dalam Kurikulum
Penerapan pembelajaran deep learning yang kontekstual memerlukan kolaborasi antara guru dan kurikulum. Di Indonesia, pendekatan ini dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan siswa. (Prasetyo et al. 2024) mengungkapkan bahwa penerapan metode kontekstual dalam pendidikan dapat memperbaiki pemahaman konsep serta keterampilan sosial siswa.
Relevansi kontekstual dalam pembelajaran deep learning merupakan faktor utama untuk menciptakan pendidikan yang bermakna dan efektif. Dengan menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman nyata, hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa serta mengembangkan keterampilan penting, menjadikan pendidikan lebih relevan dan bermanfaat bagi mereka.
Referensi
Andriana. (2021). “Model Pembelajaran Berbasis Deep Learning Bagi Siswa Inklusi di Pendidikan Vokasi.” Jurnal Tiarsie, 18(4), 127-140.
Suhartono, A., & Hidayati, N. (2023). “Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.” Jurnal Pendidikan, 15(2), 45-58.
Sari, R., & Prabowo, H. (2022). “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Keterampilan Kolaboratif Siswa.” Jurnal Inovasi Pendidikan, 10(1), 23-34.
Prasetyo, E., & Wibowo, A. (2024). “Implementasi Metode Kontekstual dalam Kurikulum Pendidikan di Indonesia.” Jurnal Pendidikan Dasar, 12(3), 67-79.
