Ditulis oleh MIrna Sukoyati, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Djuanda
Contents
Pendahuluan
Pada zaman yang semakin berkembang terus menerus seperti saat ini merupakan salah satu faktor dimana pemikiran manusia semakin lama semakin meluas. Hal ini dapat diketahui bahwa dengan adanya perkembangan zaman dapat mempengaruhi perkembangan pengetahui pada pola pikir manusia, dimana manusia akan terus mencari suatu kebenaran dan tidak akan berhenti untuk mecari suatu kebenaran yang mana kebenaran tersebut sangat dibutuhkan oleh manusia. Suatu kebenaran tersebut juga sangat berlandasan pada ilmu-ilmu filsafat yang sudah ada sebelumnya. Hari demi hari manusia akan terus mencari sebuah kebenaran atau mencari sebuah solusi dari setiap permasalah yang ada pada diri manusia.
Perkembangan manusia dalam berfikir merupakan suatu cahaya atau pencerahan dimana manusia mampu merasakan kehidupannya dan juga dapat diarahkan terhadap kehidupan yang lebih sempurna dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya. Berbagai hal maupun cara atau bahkan alat yang digunakan manusia untuk mengetahui sebuah kebenaran atau mecari sebuah solusi terhadap sebuah permasalahan. Setiap manusia yang memiliki akan sehat akan terus mencari dan terus mencari sebuah pengetahuan terutama yang memang belum diketahui oleh manusia. Apapun bentuk pengetahuan yang diperoleh oleh manusia itu bisa dikatakan berkat adanya suatu kegiatan interaksi dengan orang lain atau bahkan karena adanya faktor lingkungan sekitar, sehingga manusia mendapatkan suatu pengetahuan yang memang pengetahuan tersebut sebelumnya belum diketahui oleh manusia.
Dalam dunia filsafat, pengetahuan yang diperoleh oleh manusia itu berkat adanya teori-teori filsafat. Dimana filsafat merupakan suatu pembelajaran yang didalamnya membahas tentang dasar dari kenyataan dan juga keberadaan suatu kebenaran, yang dapat menunjukkan apakah hal ini benar atau salah. Filsafat juga merupakan suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan logika, metode, dan sistem yang digunakan untuk mengkaji sebuah permasalahan umum dan mendasar mengenai suatu persoalan sehingga mendapatkan suatu solusi. Pada kajian filsafat ini juga terbagi menjadi tiga pembahasan pokok atau tiga bagian pokok yaitu ontology, epistemology dan aksiologi. Pada setiap kajian tersebut juga memiliki pemahaman atau bahkan pembahasan yang berbeda-beda, sehingga dari kajian filsafat tersebut perlu kita pahami secara baik.
Pembahasan
Dunia filsafat merupakan suatu ilmu yang didalamnya membicarakan tentang pengetahuan pada manusia. Maka pengetahuan merupakan suatu pemahaman umum dan juga memiliki arti yang sangat luas. Sehingga sebuah ilmu pengetahuan itu dilihatnya bukan hanya dari pemikiran secara realita saja, akan tetapi pengetahuan dengan panca indera pun termasuk, yang mana panca indera juga suatu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (1).
Filsafat dapat diartikan sebagai suatu sikap atau pandangan hidup seseorang dalam sebuah bidang yang diterapkan sehingga dapat membantu seseorang dalam memperbaiki suatu keberadaan yang hasilnya lebih memuaskan. Filsafat ini dapat membawa kita kepada pemahaman dan juga pemahaman diri kita juga akan membawa kita kepada penilaian yang layak atau pantas. Filsafat dapat mengarahkan seseorang atau individu dalam menentukan pikiran dan pengarahan terhadap suatu tindakan yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukan.
Filsafat membahas segala sesuatu yang ada dan bahkan yang mungkin ada baik sesuatu yang bersifat secara singkat maupun sesuatu yang bersifat riil, yang meliputi tuhan, manusia maupun alam semesta. Sehingga dalam memahami filsafat seseorang sangat diharuskan untuk bisa memahami kajian yang merupakan bagian dari luasnya ruang lingkup filsafat. Dimana filsafat juga terdapat tiga cabang. Adapun yang termasuk dalam tiga cabang filsafat tersebut yaitu teori ontology, teori epistemology dan juga teori aksiologi.
Ontologi
Ontology merupakan salah satu teori pengetahuan filsafat yang paling terdahulu dan berasal dari yunani. kata ontology bersal dari bahasa yunani dan juga ontology itu terdiri dari dua kata yaitu ontos yang memiliki arti ada, dan juga kata logos yang memiliki arti sebuah ilmu atau teori. Sehingga jika dua kata itu digabungkan maka definisi ontology adalah sebuah ilmu pengetahuan yang didalamnya membahas tentang keberadaan terhadap sesuatu yang memang sudah ada sejak dahulu atau tentang hakikat sebuah sesuatu yang bersifat nyata atau konkret.
Ontology ini dapat digunakan untuk memperoleh atau melihat sudut pandang sebuah ilmu pengetahuan terhadap sesuatu yang konkret atau juga digunakan untuk mengetahui bagaimana seseorang memperoleh atau menggunakan sebuah ilmu pengetahuan tersebut. Adapun contoh dari teori pengetahuan ontology yaitu tentang sebuah benda yaitu sapu. Pada dasarnya semua orang sudah tau apa itu sapu. Meskipun sapu itu memiliki banyak macam bentuknya, ukurannya, warnyanya, panjangnya, fisiknya, atau bahkan merk tetap saja orang memanggil sebutan tersebut dengan sebutan sapu. Lalu sebutan sapu juga bermacam-macam ada sapu lidi, sapu lantai, sapu ijuk, sapu plastic, sapu jerami atau masih banyak lagi macam sapu. Namun, semua orang mampu mengenali benda dan juga bentuk suatu benda tersebut secara langsung tanpa harus melihat wujudnya terlebih dahulu. Hal tersebut pada dasarnya pada pengetahuan yang sudah ada dan bersifat konkret atau nyata. Oleh karena itu hal ini dapat dikatakan bahwa semua pengetahuan yang dimiliki oleh manusia itu karena dasar pengetahuan yang nyata. Sehingga manusia bisa mengetahui apa benda tersebut karena adanya ilmu pengetahuan dan ide manusia.
Pengetahuan ontology bisa dikatakan bahwa teori ini adalah teori yang sangat sulit dan membutuhkan waktu panjang untuk memahaminya, oleh karena itu untuk memahami teori ini kita harus memahami juga teori filsafat yang lain. Setiap jenis ilmu pengetahuan justru memiliki objek tersendiri. Adapun objek yang khusus dari epistemology adalah kata “apa”. Sehingga timbulnya suatu pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya untuk menjawab sebuah pertanyaan tersebut, perlu adanya sebuah pengetahuan yang berdasarkan pada pengetahuan yang sudah ada (2).
Epistemologi
Epistemology dapat dikatakan sebagai sebuah kajian yang selalu menjadi bahan yang menarik untuk dipelajari. Karena, didalam materi epistemology inilah semua dasar-dasar pengetahuan atau bahkan teori pengetahuan yang diperoleh oleh manusia dan dijadikan sebagai bahan dasar atau tumpuan. Epistemology merupakan gabungan, kata dimana kata epistemology itu gabungan dua kata yang diangkat dari bahasa yunani yaitu episteme dan logos. Kata episteme artinya sebuah pengetahuan, sedangkan kata logos memiliki arti teori atau ilmu. Sehingga jika digabungkan kata epistemology memiliki arti bahwa epistemology merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang sumber pengetahuan atau asal mula pengetahuan. Jadi didalam epistemology, kita mengkaji tentang sumber pengetahuan sehingga kita dapat mengetahui benar atau tidaknya suatu pengetahuan tersebut.
Setiap jenis ilmu pengetahuan justru memiliki objek tersendiri. Adapun objek yang khusus dari epistemology adalah kata “bagaimana” kata bagaimana disini bersifat umum, sehingga memiliki berbagai pertanyaan mendasar terhadap suatu benda. Misalkan bagaimana benda bisa ada? Lalu bagaimana kita bisa mengetahui bahwa benda itu memang berbeda dengan benda lainnya? Sehingga dengan adanya pengetahuan kita mampu untuk menjawab persoalan tersebut. Adapun contoh dari epistemology yang memang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan juga memiliki kaitan atau hubungan dengan bagaimana kita mendapatkan ilmu, contohnya yaitu sebuah pulpen. Lalu pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa benda tersebut disebut pulpen? Maka dari itu, berdasarkan pemikiran yang kita miliki kita dapat beranggapan atau memberi suatu kesimpulan bahwa benda tersebut sebuah pulpen. Kita mampu mengatakan atau menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah pulpen karena awal mulanya tentu kita memilki pengetahuan tentang suatu keberadaan benda tersebut melalui penglihatannya, setelah itu kita mulai melakukan sebuah analisa yang dilakukan oleh akal pikiran kita. Maka akal pikiran akan memberikankan informasi yang terhadap benda yang dilihat dan menjadi sebuah informasi atau ilmu pengetahuan terhadap benda tersebut. Sehingga setelah melalui analisa dari akal kita kita dapat mengetahui benda tersebut adalah pulpen. Sehingga kita dapat mengetahui sebuah pengetahuan karena dibantu oleh panca indera.
Epistemologi dapat digunakan sebagai penyaringan untuk suatu objek pengetahuan. Epistemology juga dapat menentukan suatu arah terhadap pemikiran manusia, sehingga pemikiran manusia merupakan sebuah pengetahuan seseorang. Adapun tujuan epistemology adalah untuk memperoleh sebuah pengetahuan dimana pengetahuan tersebut dibutuhkan oleh manusia untuk menyimpulkan suatu benda atau hal apapun yang ada disekitarnya. Apapun ilmu yang dimiliki oleh manusia tentu sangat berhubungan dengan satu sama lain dan juga dijadikan sebagai ukuran (3). Landasan pada teori pengetahuan epistemology ini adalah sebuah metode ilmiah, dimana metode ilmiah ini merupakah salah satu petunjuk atau cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan atau menyusun sebuah pengetahuan yang memang pengetahuan tersebut benar dan dibutuhkan oleh manusia.
Penutup
Dalam dunia filsafat, pengetahuan yang diperoleh oleh manusia itu berkat adanya teori-teori filsafat. Dimana filsafat merupakan suatu pembelajaran yang didalamnya membahas tentang dasar dari kenyataan dan juga keberadaan suatu kebenaran, yang dapat menunjukkan apakah hal ini benar atau salah. Filsafat dapat diartikan sebagai suatu sikap atau pandangan hidup seseorang dalam sebuah bidang yang diterapkan sehingga dapat membantu seseorang dalam memperbaiki suatu keberadaan yang nilainya lebih memuaskan. Filsafat membahas segala sesuatu yang ada dan bahkan yang mungkin ada baik sesuatu yang bersifat secara singkat maupun sesuatu yang bersifat riil, yang meliputi tuhan, manusia maupun alam semesta. Sehingga dalam memahami filsafat seseorang sangat diharuskan untuk bisa memahami kajian filsafat. Cabang filsafat terbagi atas tiga bagian filsafat yaitu teori ontology, teori epistemology dan juga teori aksiologi.
Pembahasan yang ada dalam teori pengetahuan ontologi itu adalah membahas sebuah keberadaan terhadap sesuatu yang bersifat konkret atau ada. Pada teori ontologi ini dapat digunakan untuk memperoleh atau melihat sudut pandang dari ilmu pengetahuan, atau mengetahui bagaimana seseorang memperoleh dan mengunakan ilmu pengetahuan. Sedangkan epistemology merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang sumber pengetahuan atau asal mula pengetahuan. Jadi didalam epistemology, kita mengkaji tentang sumber pengetahuan sehingga kita dapat mengetahui benar atau tidaknya suatu pengetahuan tersebut. Epistemology juga dapat menentukan suatu arah terhadap pemikiran manusia, sehingga pemikiran manusia merupakan sebuah pengetahuan seseorang.
Referensi
- C. A Van Peurson. Orientasi di Alam Filsafat. Jakarta, PT Gramedia. 1980;25.
- Bahrum. Ontologi, Epistimologi, Aksiologi. 2013;8(2):11.
- Suaedi. Filsafat Ilmu: Filsafat Ilmu Hukum. 2013. 155 p.
Sukoyati, M. (2021, Juli 31) Teori Pengetahuan Ontologi dan Epistemologi. Retrieved from https://mitrapalupi.com/teori-pengetahuan-ontologi-dan-epistemologi