Latar sebuah penelitian berangkat dari masalah. Sekurang-kurangnya dengan penelitian akan menjawab sebuah permasalahan. Meskipun tidak menutup kemungkinan sebuah permasalahan yang sedang diteltiti memiliki dampak atau pengaruh terhadap permasalahan lainnya.
Untuk itu, kecakapan peneliti diperlukan memilki kapabilitas berpikir sistemik. Berpikir sistemik adalah sebuah cara untuk mengidentifikasi dan memahami sebuah sistem dengan kompleksitasnya. Tentu saja kedua kegiatan terebut dilakukan dengan menganalisis bagian bagian sistem untuk mengetahui keterkaitan tiap bagian satu dengan lainnya. Guna memilki kemampuan berpikir sistemik diperlukan kapasitas yang dikombinasikan antara berpikir analisis dan berpikir sintesis.
Berpikir Sistemik
Guna memperoleh pemahaman mendalam mengenai cara berpikir sistemik, diperlukan sebuah penyadaran diri bahwa segala sesuatu berinteraksi dengan perkara lain di sekitarnya. Dengan begitu, peneliti dapat mengidentifikasi dan menemukan akar masalah secara objektif dan akurat. Sekalipun diharuskan berpikir dengan penguraian sistem menjadi subsistem dan selanjutnya subsistem menjadi sub-subsistem hingga penemuan akara masalah.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa berpikir sistemik dilakukan dengan kepemilikian kapabilitas berpikir analisis dan kapabilitas berpikir sintesis. Kapabilitas berpikir analsis dimaknai sebagai kemampuan individu dalam mengurai elemen-elemen suatu masalah. Sementara Kapablitias berpikir sintesis dimaknai sebagai kemampuan memadukan elemen-elemen menjadi suatu kesatuan.
Sebagai peneliti pemula diperlukan pengenalan perangkat mneumonic (dibaca: numonik) dalam menemukan masalah. perangkat tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
Perangkat Mneumonic Penelitian
Perangkat Mneumonic memudahkan peneliti untuk mengidentfikasi dengan rangsang sejumlah kata bantu tanya. Perhatikan ilustrasi dibawah ini
SI ADI DEMEN BABI SI apa? A pa? DI mana? DE ngan apa? ME ngapa? BA gaimana? BI lamana?
SIADI DEMEN BABI tak ubahnya seperti konsep 5W 1 H (What-Who-When-Where-Why-How). Adapun penerapannya dalam penelitian adalah sebagai berikut.
Siapa
Di tahapan ini, peneliti menentukan siapa subjek penelitian. Subjek penelitian adalah sejumlah populasi yang ditentukan oleh peneliti sebagai pemberi data. Subjek penelitian dapat berupa benda atau orang yang memberikan informasi.
Apa
Di tahapan ini, peneliti menentukan objek penelitian. Objek penelitian adalah variable atau pusat fokus suatu penelitian.. Objek penelitian ini merupakan inti dari permasalahan.
Dimana
Dimana merupakan petunjuk untuk menjawab lokasi penelitian.
Dengan apa
Di tahapan ini, peneliti menemukan sistem yang mungkin didapat dari pertanyaan sebelumnya.
Mengapa
Mengapa merupakan latar belakang atau rasio kemunculan sistem
Bagaimana
Bagaimana merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ada pada sistem
Bilamana
Bilamana atau kapan merupakan durasi atas fokus penelitian
Jika keterangan diatas diilustrasikan akan seperti gambaran berikut.
Sekelompok siswa belajar tatap muka terbatas di kelas siapa / apa / dimana berskemakan 2 gelombang untuk mengendalikan penyebaran virus, dengan apa / mengapa gelombang dilakukan berkelompok pagi dan siang bagaimana / bilamana
Identifikasi Masalah
Masalah muncul dikarenakan adanya kesenjangan, kesangsian, kebingungan terhadap suatu fenomena. Kesenjangan yang dimaksud adalah kondisi kenyataan tidak berjalan sebagaimana seharusnya. (kondisi ideal) misalnya pembelajaran tatap muka terbatas menimbulkan kasus COVID-19 dari cluster pendidikan (kenyataan) padahal dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat (ideal).
Adapun sejumlah faktor turut menjadi bahan pertimbangan apakah sebuah fenomena dapat dijadikan permasalahan penelitian. Perhatikan kriteria berikut:
1. memilki orisinalitas dan dapat diuji
2. berstatus fenomena aktual dan penting
3. dapat dilaksanakan berdasarkan pertimbangan peneliti telah
a. menguasai metode yang akan digunakan
b. mampu memperoleh data yang dibutuhkan
c. memiliki waktu, sumber biaya yang cukup
d. memiliki kesesuaian bidang ilmu
Sekurang-kurangnya ada 3 kelompok masalah yang dapat diangkat oleh peneliti
1. mendeskripsikan fenomena
2. membandingkan 2 fenomena atau lebih
3. mencari hubungan dua fenomena atau lebih