Ditulis oleh WIlda Tania, Universitas Djuanda
Contents
Pendahuluan
Filsafat dikenal dengan sebutan philosophy di inggris, philosophie dalam bahasa perancis, dan philosophia dalam bahasa latin, Filsafat sendiri diambil dalam bahasa arab yaitu falsafa. Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu filosofia merupakan gabungan kata dari philos atau filo (persahabatan, cinta) dan sophia atau sofia (kebijaksaanaan, kearifan). Dan arti secara harfianya yaitu cinta akan hikmat.
Filsafat yaitu kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti pengethuan, nilai, eksenstesi, akal, pikiran dan bahasa. Metode yang digunakan dalam filsafat yaitu mengajukan pertanyaan, dialektik, kritikal, diskusi, dan presentasi.
Secara historis filsafat mencakup inti dari segala pengetahuan, dari zaman filsuf yunani kuno seperti ariestoteles hingga abad ke 19.
Fisafat berarti segenap rangkaian yang di lakukan oleh budi manusia, contoh pemikiran reflektif dapat di kemukaan persoalan-persoalan berikut :
- Penampakan dan kenyataan, contoh petanyaaan nya, Apakah yang tampaknya ada dan apakah yang nyata ada?
- Pengetahuan, contoh pertanyaan nya, Apakah sifat dasar pengetahuan?
- Metode, contoh pertanyaan nya Apakah metode yang tepat untuk penyelidikan?
- Penalaran, contoh pertanyaan nya Apakah bentuk dan aturan dari penalaran yang sah?
- Baik dan jahat, contoh pertanyaan nya Apakah baik dan jahat itu penting bagi alam semesta atau hanya bagi manusia?
- Keindahan, contoh pertanyaan nya Apakah keindahan itu bersifat objektif atau subjektif?
Enam ciri ciri dari semua yang persoalan filsafati yang di fikirkan manusia yang pertama Persoalan metafisis (menyangkut keberadaan), yang ke dua yatu Persoalan epistemologis (menyangkut pengetahuan), yang ke tiga Persoalan metodologis (menyangkut metode), yang ke empat Persoalan logis (menyangkut penalaran), yang ke lima yaitu Persoalan etis (menyangkut moralitas),dan yang terakhir yaitu Persoalan estetis (menyangkut keindahan) n itu bersifat objektif atau subjektif.
Kategori cabang filsafat
Cabang-cabang filsafat di bagi menjadi dua kategori yaitu kategori umum dan khusus, kategori umum dibagi menjadi enam kelompok persoalan filsafat yang pertama yaitu persoalan Metafisis yang menjelaskan semua hal tantang alam semesta dalam persoalan metafis ini dikelompkan lagi menjadi beberapa kelomopok kecil yaitu :
persoalan ontologi (mengungkapkan makna dari keberadaan eksistensi), dan persoalan kosmologi (asal mula,perkembangan, dan susuan kosmos/alam semesta).
Yang kedua yaitu tentang persoalan Etimologis persoalan ini menjelaskan tentang kemungkinan penetahuan, asal mula pengetahuan, validasi pengetahuan, batas-batas pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan dan persoalan tentang kebenaran.
Yang ke tiga yaitu tentang persoalan tentang Metonologis persolan ini bersangkutan dengan konsep tentang metode, baik metode pada umumnya, metode filsafat maupun metode ilmunya.
Yang ke empat yaitu persoalan tentang logika yang menjelaskan tentang aturan aturan berpikir agar dengan aturan aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang jelas.
Yang kelima yaitu persoalan tentang Etis, etis yaitu berkaitan tentang moralitas, Moralitas adalah suatu kumpulan ide tentang apa yang baik dan buruk pada perilaku manusia serta apa yang benar dan salah pada tindakan manusia
Dan yang ke enam yaitu Persoalan Estetis yang pada mulanya berpusat pada ide tentang keindahan. Persoalan estetis menyentuh banyak bidang studi lain, seperti antropologi, sejarah kebudayaan, psikologi, sosiologi, teori tanda, dan teori nilai. Dan saat ini, persoalan estetis telah diperluas menjadi tiga macam tambahan berikut.
- yang pertama Persoalan tentang pengalaman estetis,
- yang ke dua Persoalan tentang seni,
- yang ke tiga Persoalan mengenai perilaku seniman.
Sedangkan Kategori khusus dibagi menjadi sembilan kelompok, yang pertama yaitu tentang filsafat hukum, filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis. Maka, objek filsafat hukum adalah hukum. Filsafat hukum tidak dimasukkan sebagai cabang ilmu hukum, tetapi bagian dari
teori hukum (legal theory) atau disiplin hukum. Maka dari itu, teori hukum tidak sama dengan filsafat hukum karena yang satu mencakupi yang lainnya, yang kedua yaitu filsafat ilmu,filsafat ilmu merupakan suatu tinjauan kritis tentang pendapat pendapat ilmiah. Filsafat ilmu adalah pembandingan aatau pengembangan pendapat pendapat masa lampau terhadap pendapat pendapat masa sekarang yang di dukung dengan bukti bukti ilmiah , mengkaji dan menganalisis konsep konsep, asumsi, dan metode ilmiah. Ciri ciri dan cara kerja filsafat ilmu yaitu
- yang pertama Mengkaji dan menganalisis konsep-konsep, asumsi, dan metode ilmiah,
- yang kedua yaitu Mengkaji keterkaitan ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya,
- yang ketiga Mengkaji persamaan ilmu yang satu dengan yang lainnya, tanpa mengabaikan persamaan kedudukan masing-masing ilmu,
- yang ke empat yaitu Mengkaji cara perbedaan suatu ilmu dengan ilmu yang lainnya,
- yang ke lima yaitu Mengkaji analisis konseptual dan bahasa yang digunakannya,
- yang ke enam Menyelidiki berbagai dampak pengetahuan ilmiah terhadap cara pandang manusia, hakikat manusia, nilai-nilai yang dianut manusia, tempat tinggal manusia, sumber-sumber pengetahuan, dan hakikatnya.
Yang ke tiga yaitu filsafat tentang kebudayaan, kebudayaan adalah aktifitas khas manusia yang berkembang seiring kemajuan daya pikir suatu masyarat, filsafat kebudayaan menjadi penting karena memberikan petunjuk arah kemana manusia seharusnya berkembang dengan menyelidiki sedalam dalam nya siapa manusia itu , kemana jalannya, dan kemana tujuan akhir hidupnya. Indonesia dengan berbagai kultur dan suku bangsa menghadapi dilema ketika masuknya pengaruh budaya asing.
Yang ke empat yaitu Filsafat pendidikan, filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Brubacher (1950) mengelompokkan filsafat pendidikan menjadi dua kelompok besar.
a. Filsafat pendidikan progresif
Didukung oleh filsafat pragmatisme dari John Dewey dan romantis naturalisme dari Roousseau.
b. Filsafat pendidikan konservatif
Didasari oleh filsafat idealisme, realisme humanisme (humanisme. rasional), dan supernaturalisme atau realisme religius.
Yang ke lima yaitu filsafat politik, filsafat politik dapat di definisikan sebagai refleksi filsafat tentang bagaimana kehidupan bersama ditata. Soal soal kehiduapan bersama itu mencakup tata politik, bentuk negara , penaturan pajak , dan tata ekonomi. Filsafat politik telah lahir semenjak manusia mulai menyadari bahwa tatanan sosial kehidupan bersama bukan lah sesuatu yang terberi secara alami, melainkan sesuatu yang sangat mungkin terbuka untuk perubahan. inilah lingkaran dialeksi yang terus menerus dalam sejarah. Perkembangan dalam etimologi dan metafisika mempengaruhi asumsi asumsi yang di gunakan oleh filuf politik untuk merumuskan pemikirannya. Pada abad pertengahan banyak filsuf politik mengawinkan refleksi teologi kristian dengan filsafat yunani kuno untuk merumuskan refleksi filsafat politik mereka.
Yang ke enam yaitu fisafat agama, filsafat agama adalah filsafat yang membuat agama menjadi objek pemikirannya. Dalam hal ini filsafat agama dibedakan dari beberapa ilmu yang juga mempelajari agama, seperti antropologi budaya, sosiologi agama dan psikologi agama . kekhasan ilmu ilmu itu adalah mereka yang bersifat deskriptif. Berbeda dengan ilmu imu deskriptif filsafat agama mendekati agama secara menyeluruh.
Yang ke tujuh yaitu fisafat sejarah . filsafat sejarah merupakan ilmu yang mempelajari serta menyelidiki teori yang bekenaan dengan perkembangan manusia sebagai mahkuk sosial dan dia bagi menjadi dua, yang pertama metafisika sejarah (filsafat sejarah spekulatif) yang mempelajari latar belakang sejarah, dasar-dasar hukumnya arti dan motivasi dalam sejarah. Kedua, logika sejarah (filsafat sejarah kritis) yang disebut juga metodologi sejarah yang menekankan pada studi tentang kebenaran dari fakta dan data sejarah, mencitakan keobjektifan sejarah, serta mengadakan interpretasi dan eksplanasi terhadap peristiwa sejarah. Filsafat sejarah dilihat dari segi strukturnya ada tiga pola. Pertama, pemikiran tentang sejarah yang menggambarkan proses perkembangan sejarah secara linear (garis lurus). Perkembangan sejarah menuju titik akhir yang konkret (pandangan yang disebut eschaton) menunjukkan bahwa manusia dan dunia/alam berakhir pada hari kiamat/kematian. Kedua, pemikiran yang melihat sejarah sebagai suatu proses perkembangan yang bersifat mekanis dan materialis, seperti yang terlihat dalam aliran materialisme dan historis materialisme dari Karl Marx (eschatologis social). Ketiga, pemikiran yang melihat sejarah sebagai suatu proses perkembangan hidup yang bersifat biologis (organisme biologis) atau yang bersifat cyclis morphologis seperti peristiwa biotis yang terdapat sehari-hari.
Yang ke delapan yaitu filsafat seni. Filsafat seni merupakan bagian kehidupan manusia, dengan agama kehidupan manusia akan tererarah, dengan ilmu pengetahuan Kehidupan manusia akan lebih muda dan dengan seni kehidupan manusia akan inda. Filsafat seni berusaha menjelaskan seluk beluk antara kesenian dan aspek aspek kehidupan lain secara integral,sistematis, dan komprehensif.
Dan Yang terakhir yaitu filsafat bahasa, filsafat bahasa memiliki istilah lain yaitu filsafat analitik atau filsafat linguistik. Filsafat bahasa ini merupakan cabang filsafat khusus yang membahas bahasa sebagaialat dasar dan utama dari filsafat. (Soekowaty and Gie n.d.)
Kesimpulan
Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu filosofia merupakan gabungan kata dari philos atau filo (persahabatan, cinta) dan sophia atau sofia (kebijaksaanaan, kearifan). Dan arti secara harfianya yaitu cinta akan hikmat.
Dan Filsafat yaitu kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti pengethuan, nilai, eksenstesi, akal, pikiran dan bahasa. Metode yang sering digunakan dalam filsafat yaitu mengajukan pertanyaan, dialektik, kritikal, diskusi, dan presentasi.
filsafat juga memiliki beberapa cabang keilmuan yang di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok umum dan kelompok khusus.
Kelompok umum diantaranya yaitu :
- persoalan metafisika
- persoalan ontologis
- persoalan kosmologis
- persoalan epistemologi
- persoalan metodologis
- persoalan logika
- persoalan etis
- persoalan estetis
- persoalan tentang pengalaman estetis
- persoalan tentang seni
- persoalan mengenai perilaku seiman
Kelompok khusus diantara nya yaitu :
- filsafat Hukum
- filsafat ilmu
- Mengkaji dan menganalisis konsep-konsep, asumsi, dan metode ilmiah,
- Mengkaji keterkaitan ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya,
- yang ketiga Mengkaji persamaan ilmu yang satu dengan yang lainnya, tanpa mengabaikan persamaan kedudukan masing-masing ilmu,
- Mengkaji cara perbedaan suatu ilmu dengan ilmu yang lainnya,
- Mengkaji analisis konseptual dan bahasa yang digunakannya,
- Menyelidiki berbagai dampak pengetahuan ilmiah terhadap cara pandang manusia, hakikat manusia, nilai-nilai yang dianut manusia, tempat tinggal manusia, sumber-sumber pengetahuan, dan hakikatnya.
- Filsafat Kebudayaan
- Filsafat Pendidikan
- Filsafat Politik
- Filsafat Agama
- Filsafat Sejarah
- Filsafat seni
- Filsafat bahasa
Daftar Pustaka
Soekowaty, Arry Mth, and The Liang Gie. “Pengertian Dan Pembagian Filsafat.” Modul 1: 1–42.