Pendidikan adalah proses pembelajaran, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya, biasanya dilakukan melalui proses pengajaran. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya yang ditujukan untuk mengembangkan seluruh potensi menyiapkan karakter untuk merespon berbagai hal yang ditemuinya dalam kehidupan. Oleh karena itu pendidikan merupakan sarana untuk menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan dan pelajaran hidup dalam diri seseorang untuk membentuk watak dan kepribadian ke arah yang lebih baik.
Pendidikan dapat dikatakan ideal ketika dimensi yang berbeda seperti dimensi intelektual, spiritual dan sosial diperhitungkan. Tentu saja, perhatian harus diberikan pada kemampuan dan potensi fisik dan realitas siswa untuk bekerja sama dengan baik (Syam, 2016). Sehingga diperlukan segala unsur dan perlengkapan pedagogik untuk mendukung keberhasilan seluruh program dan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, seperti: B. melatih guru yang baik, mengelola lingkungan belajar, membina kesiapan intelektual siswa, merencanakan program yang sedang dan akan dilakukan. dijalankan dengan sebaik mungkin. Persiapan dan perencanaan yang matang serta sinergi yang baik menciptakan suasana belajar yang tenang dan menyenangkan sehingga mempengaruhi kepribadian anak.
Kepribadian seorang anak dipengaruhi oleh pola asuh yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk lingkungan pendidikan dan lingkungan keluarga (Parhan & Kurniawan, 2020). Peran orang tua sangat besar dalam membimbing dan membentuk karakter anak, oleh karena itu orang tua harus jeli dan bijaksana untuk menemukan pola asuh yang tepat untuk diterapkan pada anaknya. Jika dilakukan dengan baik, berdasarkan sikap keagamaan yang baik, orang tua dapat bekerja sama dengan anak, lingkungan pendidikan, lingkungan rumah, serta perkembangan dan kepribadian anak, sehingga dapat tumbuh menjadi anak yang berkepribadian baik.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan anak adalah memainkan peran yang tepat, dan menurut perkembangan pendidikan agama hal ini harus menjadi perhatian serius, karena menjadi dasar pembentukan karakter, kepribadian. dan kepribadian menjadi cara berpikir. . Lingkungan keluarga pada gilirannya merupakan lingkungan pertama dan terpenting bagi pembentukan pribadi seorang anak.
Pendidikan agama dalam keluarga adalah suatu proses dimana anak dididik dengan kesadaran dan tanggung jawab moral, agama dan sosial serta dibesarkan hingga dewasa. Pendidikan agama orang tua pada remaja dapat mereduksi tindakan dan perilaku anak agar terhindar dari kenakalan remaja dengan cara mengenalkan disiplin sedini mungkin. Banyaknya penyimpangan nilai-nilai agama anak merupakan bukti dan cerminan dari penanaman nilai-nilai agama pada anak sedini mungkin. Karena orang tua menentukan pertumbuhan otak anak dengan cara menyerap, mempromosikan dan menstimulasi anak sedini mungkin yang lebih dikenal dengan fase kritis. Peran orang tua dalam pendidikan anak pertama-tama dapat diwujudkan dengan cara membimbing orang tua untuk mendidik diri sendiri terlebih dahulu, mengembangkan kreativitas anak, serta merangsang perkembangan dan kemampuan otak anak dengan mengoptimalkan segala kemungkinan yang ada pada dirinya.
Islam sangat memperhatikan perkembangan anak, akhlaq, akhlaq, bahkan preferensi masyarakat dapat dilihat dari akhlaq dan etika yang ditunjukkannya. Karena begitu pentingnya dan agungnya nilai akhlak manusia dalam Islam, maka seorang Rasul diutus ke dunia dan salah satunya adalah untuk menyempurnakan akhlak umat manusia dan menjadi anak akhlak sebagai ukuran keimanan hamba. Dia berkata: “Orang beriman yang imannya paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Imam Abu Dawud dan Imam Tirmidzi). Dalam hukum Islam akhlak mulia sangat erat kaitannya dengan iman bahkan tidak dapat dipisahkan dari iman, sehingga hubungan iman, ilmu dan cinta yang menyeluruh terwujud dalam kehidupan manusia yang paling mulia (Alawi, 2019). Selain itu, ajaran Islam memiliki nilai-nilai terpenting yang harus dijunjung tinggi oleh orang tua, yaitu adab dan akhlak yang ditransmisikan melalui keteladanan.
Karena Islam merupakan pendidikan yang berdampak besar bagi kehidupan anak di masa depan. Pendidikan Islam juga berperan sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak yang baik, terutama di era globalisasi. Sebagai orang tua sebaiknya lebih menitikberatkan pada pendidikan islami anak, sejak dini pendidikan akhlak dan etika sangat penting, karena anak biasanya lebih mudah untuk ditiru, sehingga mudah membentuk kepribadian yang baik kedepannya.
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang artinya “Aku diutus ke bumi dengan akhlak yang sempurna” (HR Bukhari dan Muslim). Dapat diartikan bahwa sangat penting untuk menerapkan akhlak dan etika kepada anak sedini mungkin karena akhlak merupakan esensi dasar ajaran Islam dalam masalah akidah, ilmu dan syariah. Sehingga dengan adanya pendidikan akhlak sedini mungkin akan mempercepat dan mengembangkan karakter anak yang bermental, jiwa dan akhlak manusia yang baik. Oleh karena itu, pendidikan akhlak untuk pembentukan karakter harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, karena merupakan satu kesatuan dengan ajaran Islam. Akhlak Islam meletakkan dasar bagaimana aturan dan ketentuan tentang benar dan salah, baik dan buruk, benar dan sia-sia berdasarkan ajaran yang diturunkan dari Allah SWT sesuai dengan Al-Quran dan digambarkan langsung oleh Rasulullah SAW. dalam pelaksanaannya, agar selama ini anak membiasakan dan mewujudkan akhlak yang baik yang bersumber dari nilai-nilai agama, apapun, dimanapun dan kapanpun perbuatannya sesuai dengan kaidah agama.