Pentingnya Etika dan Teknologi

0
(0)

Ditulis oleh Izmi Nurhafitri, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Djuanda.

Pemanfaatan teknologi oleh manusia

Manusia adalah mahluk sosial,yang membutuhkan interaksi dan berkomunikasi diantara sesamanya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, manusia mencari dan menciptakan sesuatu_mulai dari bahasa, melukis bentuk (menggambar) di dinding gua, isyarat tangan, isyarat asap,isyarat bunyi, huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, hingga dengan telepon dan internet. Selanjutnya hal-hal tersebut dikenal dengan istilah“sistem”.

Bahasa, alat, lukisan dan gambar serta sistem untuk berkomunikasi yang telah diciptakan oleh manusia tersebut sekarang, dikenal dengan nama Teknologi Informasi/TI (Information Technology/IT). Sekitar tahun 1946, computer digital pertama didunia ENIAC di kembangkan, tahun 1948-an para peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transisto. Jean Hoerni mengembangkan transistor planar.Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keeping kecil Kristal silicon –USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi buatan yang pertama yang bertugas sebagai mata-mata.

Perusahaan atau lembaga menempatkan teknologi sebagai suatu hal yang dapat mendukung pada suatu pencapaian rencana strategis perusahaan untuk mencapai sasaran tujuan, visi dan misi perusahaan atau lembaga tersebut. Perusahaan atau lembaga tersebut menerapkan suatu sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mencapai kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya, misalnya untuk meningkatkan kegiatan operasional kerja

Etika pada penggunaan computer sedang menerima perhatian yang lebih besar daripada sebelumnya. Masyarakat secara umum memberi perhatian terutama karena kesadaran bahwa computer bisa mengganggu hak privasi individual. Dalam dunia bisnis salah satu alasan utama perhatian tersebutu merupakan pembajakan perangkat lunak sampai milyaran dolar. Namun subyek etika computer lebih pada daripada masalah privasi dan pembajakan.

Komputer merupakan alat-alat social yang penuh daya, yang dapat membantu atau mengganggu masyarakat dalam berbagai cara, semua tergantung dalam cara penggunaannya. Sekarang ini penggunaan computer didunia bisnis akan merujuk ke nilai moral, etika menejer, seorang ahli informasi, dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum merupakan suatu wacana yang termudah buat diinterprestasikan karena bersifat tertulis. Moral adalah bagian dari suatu adat dan kebiasaan suatu tempat (daerah). Namun demikian halnya terhadap etika, etika tidak mampu untuk diinterpretasikan secara sempurna dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh setiap rakyat. Wilayah etika computer yang kompleks saat ini dan masa datang lebih focus perhatian yang cukup menarik.

Hakikat etika dan implementasinya ke teknologi

Kata etika menurut bahasa yunani adalah dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau sifat sedangkan yang kedua dari kata ethos, yang artinya perasaan batin atau kesamaan batin yang mendorong manusia dalam perilakunya. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika dijelaskan dengan tiga arti yang membedakan yaitu : 

  1. Ilmu mengenai apa yang baik dan apa yang jelek dan mengenai hak dan kewajiban moral (akhlak).
  2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan menggunakan akhlak.
  3. Nilai tentang benar dan salah dianut suatu golongan masyarakat

Model 

Model adalah representasi atau abstraksi sederhana berdasarkan suatu realitas yang begitu kompleks. Model fisik (physical model) dibuat untuk mencapai tujuan yang tidak bisa  dipenuhi oleh bendasesungguhnya. Sebagai contoh, misal model fisik memungkinkan desainer buat mengevaluasi desain objek, seperti pembuatan suatu prototype kendaraan roda empat dan menciptakan perubahan-perubahan sebelum kontruksi sesungguhnya, ini akan menghemat waktu dan uang. Model narasi (narrative model) dibuat untuk mendeskripsikan entitas dengan kata-kata yang terucap tau tertulis. Pendengar atau pembaca bisa tau entitas tersebut dari naratifnya. Semua komunikasi usaha merupakan contoh model narrative, sehingga dapat membuat model naratif ini yang paling popular.

Model TI yang ber-etika

Turban dalam bukunya “Sistem pendukung keutusan dan system cerdas” edisi 7 jilid 1 terjemahan dalam bahasa Indonesia menuliskan bahwa manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menggunakan berbagai sumber daya.Sumber daya tersebut mencakup banyak sekali input, pencapaian dipercaya menjadi output berdasarkan proses. Tingkat sukses suatu organisasi dan kerja menejer dapat diukur dengan rasio antara output dengan input,rasio ini aalah indikasi produktivitas perusahaan. Menejer masih ada di banyak sekali strata menejerial dan didalam berbagai area bisnis perusahaan.

Teoritikus manajemen Robert N. Anthony menaruh nama untuk tiga tingkatan manajeman, yaitu manajer tingkat atas, menengah dan bawah. Tugas berdasarkan manajemen tingkat atas merupakan untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke semua unit organisasi, dan turun kejajaran bawah sebagai akibatnya menyentuh setiap karyawan.

Donn Parker berdasarkan SRI Internasional menyarankan agar CIO mengikuti rencana sepuluh langkah muncul mengelompokkan perilaku dan menekankann etika dalam perusahaan, yaitu: formulasikan kode perilaku, memutuskan anggaran mekanisme yang berkaitan dengan perkara seperti penggunaan jasa computer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data computer, jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti teguran, penghentian dan tuntutan, kenali perilaku etis, fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan dan bacaan yang diisyaraktan, promosikan UU kejahatan computer dengan memberi keterangan informasi kepada karyawan[3], simpan suatu catatan formal yang memutuskan pertanggung jawabann tiap seorang ahli keterangan buat semua informasi untuk tindakannya, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika, dorong penggunaan program-probram rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan memperdulikan pemulihan bagi alkoholik, dorong partisipasi dalam perkumpulan informasi dan berikan contoh. 

Model Kredo

Berikut adalah model contoh kredo perusahaan berdasarkan Security Pacific Corporation

  1. Komitmen terhadap Pelanggan 

Menyediakan barang jasa berkualitas yang inovativ dan secara teknologi merespon kebutuhan mereka saat ini, pada harga yang sesuai.Untuk melakukan tugas-tugas ini menggunakan integritas mengaharuskan kami untuk menjaga kerahasiaan dan melindungi privasi pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan dan melayani kebutuhan pelanggan. Kami berusaha untuk melayani para pelanggan dan industry yang berkualifikasi serta memiliki tanggung jawab social menurut standar-standar perusahaan dan komunitas yang diterima secara luas

  1. Komitmen terhadap karyawan 

Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pertumbuhan professional, mendorong masing-masing individu buat meraih potensinya yang tertinggi, serta mendorong tanggung jawab kami terhadap para karyawan, termasuk memberikan komunikasi yang terbuka dan jujur, menyampaikan ekspektasi, menilai kinerja secara adil dan tepat waktu, serta memberi kompensasi yang adil yang menghargai kontribusi karyawan terhadap tujuan perusahaan dalam kesempatan yang setara dan tindakan afirmatif.

  1. Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan 

Sebagai karyawan kami berusaha memahami dan mematuhi kebijakan dan tujuan perusahaan, berlaku professional, dan memberikan upaya terbaik kami untuk meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan. Kami menyadari bahwa kepercayaan dan keyakinan yang diberikan kepada kami oleh para pelanggan dan masyarakat dan bertindak dengan integritas dan kejujuran dalam semua situasi untuk menjaga kepercayaan dan keyakinan tersebut. Kami bertindak dengan penuh tanggung jawab untuk menghindari konflik kepentingan dan situasi-situasi lain yang dapat membayahakan perusahaan.

Untuk mengawasi tindak tanduk para praktisi pada bidang teknologi informasi, IEEE adalah salah satu lembaga profesi para praktisi teknologi informasi telah mmbangun kode etik yang terdiri dari 10 butir. Reputasi IEEE bagi para praktisi teknologi informasi tidak bisa diragukan lagi. Berdasarkan data dan informasi yang diambil dari situs resmi www.ieee.org, IEEE sudah memiliki jaringan yang luas di 160 negara dengan 375.000 anggota.

Model kode etik professional TI berdasarkan standar IEEE yaitu[2] :

  1. Bertanggung jawab atas keputusan teknikal yang dibentuk secara konsisten buat keselamatan public, dan secara cepat mengungkapkan bila jawaban tadi sudah penuh, mengelola para personel dan sumber daya untuk mendesain dan menyusun system informasi yang meningkatkan kualitas pekerjaan, menyadari dan mendukung penggunaan yang layak dan terotorisasi akan sumber daya komunikasi dan computer, memastikan bahwa kebutuhan pengguna dan semua orang yang terpengaruh oleh suatu system diungkapkan dengan jelas selama pemeriksaan dan desain kebutuhan, kemudian system tersebut harusdivalidasi agar memenuhi kebutuhan, menyampaikan dan mendukung kebijakan kebijakan yang melindungi kehormatan para pengguna dan pihak-pihak lain ada factor-faktor yang membayakan lingkungan masyarakat.
  2. Semaksimal mungkin konflik kepentingan dan memberitahukan secepatnya ke seluruh pihak yang berkepentingan bila ada konflik kepentingan yang mungkin terjadi
  3. Jujur dan realistis dari data yang terdapat pada perkiraaan atau pengajuan suatu tuntutan 
  4. Menolak suap dari berbagai macam bentuknya
  5. Meningkatkan pengetahuan mengenai teknologi dan segala bentuk aplikasi dan kemungkinan akibatnya
  6. Meningkatkan kemampuan dan mengaplikasikanteknologi berdasarkan pelatihan dan pengalaman
  7. Selalu mengharapkan saran dan mendapatkan kritik yang menciptakan buat seluruh hasil pekerjaan dan mengakui jika ada kesalahan, serta memberi penghargaan sepatutnya buat orang lain yang berkontribusi.
  8. Menghargai keberagaman dengan memberi penghargaan yang sama tanpa mempedulikan ras, agama, jenis kelamin dan kebangsaan.
  9. Menghindari perbuatan tercela, mencacat hasil karya dan reputasi orang lain
  10. Membantu teman dalam pengembangan profesionalisme buat memenuhi kode etik ini

Model ini berlaku pada seluruh karyawan yang berada didalam organisasi (perusahaan), poin-poinnya sebagai berikut[3] :

  1. Melakukan semua kegiatan tanpa kecurangan. Hal ini mencakup pencurian atau penyalahgunaan uang,peralatan, pasokan, dokumentasi, program computer, atau waktu computer
  2. Menghindari segala tindakan yang mengkompromikan integritas mereka.Misalnya pemalsuan catatan dan dokumen, modifikasi program dan arsip atau file produksi tanpa ijin, bersaing usaha dengan organisasi,atau terlibat dalam perilaku yang mungkin mempengaruhi perusahaan atau reputasinya.Para karyawan tidak boleh mendapatkan hadiah berdasarkan, agen dan pihak-pihak seperti itu.
  3. Menghindari segala tindakan yang mungkin menciptakan situasi bebahaya.Termasuk membawa senjata tersembunyi pada tempat kerja, mencederai orang lain atau mengabaikan standar keselamatan dan keamanan. 
  4. Tidak menggunakan alcohol atau obat terlarang saat bekerja dan tidak bekerja di bawah pengaruh alcohol atau obat terlarang atau kondisi lain yang tidak bugar untuk bekerja. 
  5. Memelihara hubungan yang sopan dan professional menggunakan para pemakai, rekan kerja dan penyelia. Tugas pekerjaan wajib dilaksanakan sesuai permintaan supervisor dan manajemen dan harus sesuai dengan standar keamanan bekerja. Setiap penemuan pelanggaran perilaku atau keamanan harus segera dilaporkan. 
  6. Berpegang dalam peraturan kerjadan kebijakan pengupahan lain 
  7. Melindungi kerahasiaan atau informasi yang peka tentang posisi persaingan perusahaan, rahasia dagang atau aktiva. 
  8. Melakukan praktek usaha yang sehat dalam mengelola sumber daya manusia, penggunaan computer atau jasa luar. 

Kesimpulan

Sekarang ini penggunaan komputer di dunia bisnis akan mengarah kepada nilai moral, etika para menejer, seorang ahli informasi, dan pengguna, serta aturan yang berlaku.Hukum adalah suatu perihal yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Kebutuhan akan budaya etika terhadap penggunaan teknologi informasi didasari dalam dampak-dampak yang terlihat dan dirasakan oleh setiap individu yang berada di organisasi dan diluar organisasi. Terkadang kode etik ini merupakan adaptasi atau kombinasi dari kode untuk profesi tertentu. Atau mungkin masih dalam tahap merencanakan?atau mungkin sudah tahap merancang?. Apabila belum dapat menjadikan model-model yeng telah diberikan untuk dapat dipakai dalam organisasi (perusahaan) anda

Referensi

Fitria, ‘Pentingnya Etika Teknologi Informasi Pada Perusahaan’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2013), 1689–99.

Cara mengutip artikel ini

Nurhafitri, I. (2021, Juli 10) Pentingnya Etika dan Teknologi. Retrieved from https/mitrapalupi.com/pentingnya-etika-dan-teknologi/

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?