Ditulis oleh Farizal Fahmi Universitas Djuanda
Contents
Pendahuluan
Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosofia, yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu Philo yaitu cinta dan Shofia yang berarti kebijaksanaan, maka filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan. Secara umum Filsafat adalah studi pembelajaran tentang sebuah kehidupan untuk mencari sebuah kebenaran tentang hidup. Pembelajaran tentang filsafat akan bermuara kepada pencarian makna sehingga akan menciptakan sebuah kebijaksanaan.
Filsafat manusia adalah cabang ilmu filsafat yang membahas mengenai makna menjadi manusia. Filsafat manusia menjadikan manusia sebagai objek studinya. Dalam cabang ilmu filsafat ini manusia akan mengajukan pertanyaan mengenai diri mereka sebagai manusia. Manusia adalah makhluk hidup yang terbentuk dari banyak sifat yang membentuknya, secara umum sifat manusia terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu sifat kebaikan dan sifat keburukan. Kedua sifat ini selalu menyertai manusia dalam kehidupan manusia yang akan membawa manusia kedalam kebenaran ataupun kesesatan, kebahagiaan atau kesedihan. Sifat kebaikan yang ada didalam diri manusia terdapat didalam sebuah tempat yang bernama hati, dan sifat keburukan manusia terdapat didalam sebuah tempat yang bernama hawa nafsu. Ini merupakan keunikan yang ada didalam diri manusia, terdapat dua sifat yang saling berlawan yang membentuk dan menemani kehidupan manusia. Sebuah keseimbangan sifat yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna, dimana manusia dapat memilih untuk menggunakan hatinya atau hawa nafsunya, disinilah berperan akal manusia yang berperan untuk menganalisa dan memilih antara kedua sifat tersebut. Terkadang sangat susah untuk memilih antara kedua sifat tersebut, disaat akal menganalisa dan hendak memilih, terdapat perlawan hebat antara hati dan nafsu untuk menguasai akal agar dapat menggunakan salah satu anatara dua sifat untuk reaksi kehidupan manusia. Maka diperlukan penganalisaan yang lebih mendalam tentang kedua sifat dasar manusia tersebut.
Pembahasan
Filsafat sifat manusia adalah pemikiran akal untuk menganalisa antara kedua sifat dasar manusia sebagai reaksi atas tindakan yang akan dilakukan oleh manusia. Apakah manusia akan mengikuti sifat kebaikan ataukah akan mengikuti sifat keburukan. Manusia pertama yang diciptakan oleh tuhan yang maha kuasa adalah Nabi Adam, yang diciptkan didalam di surga yang kemudian tinggal untuk sementara disana, karena penciptaan manusia adalah sebagai Khalifah di Bumi
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” [Al Baqarah 30].
Kemudian tuhan yang maha kuasa menciptakan jasad manusia pertama tersebut dari bahan yang berasal dari saripati tanah, yang kemudian tuhan meniupkan ruh kedalamnya sehingga jasad tersebut hidup. Pada saat ruh ditiupkan oleh tuhan kedalam jasad, sifat-sifat tuhan terbawa oleh ruh kedalam jasad, kemudian tuhan juga memasukkan hawa nafsu kedalamnya, agar menjadi penyeimbang sifat-sifat kebaikan yang terbawa oleh ruh, karena pada hakikatnya tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara semua makhluk yang ada, kemudian allah menciptakan didalam diri sebuah akal, yang menjadi alat penganalisa dan pengambil keputusan untuk memilih antara kedua sifat dasar yang telah ada didalam diri manusia, apakah akal akan memilih sifat kebaikan ataukah sifat keburukan.
Akal akan menentukan nasib kehidupan manusia selanjutnya, bila akal memilih sifat kebaikan maka manusia akan memperoleh sebuah yang namanya kebahagiaan, begitu juga sebaliknya bila akal memilih sifat keburukan maka manusia akan mendapatkan sebuah kesedihan. Sebagai manusia yang sempurna yang memiliki 2 sifat dasar dan sebuah akal untuk alat pengambil keputusan, nabi adam berhak memutuskan reaksi yang akan dia lakukan didalam kehidupannya, hal ini dibuktikan dengan peristiwa turunnya nabi adam ke dunia karena memakan buah khuldi. Sebelumnya tuhan mengatakan nabi Adam bahwa ia dilarang mendekati dan memakan buah Khuldi, akan tetapi Iblis menggoda nabi Adam untuk mendekati dan memakan buah khuldi, terjadi sebuah persaingan didalam akal nabi adam apakah dia akan memilih sifat kebaikan yaitu mengikuti perintah tuhan, ataukah ia akan memilih sifat keburukan yaitu membangkang perintah tuhan dengan mendekati dan memakan buah khuldi, kemudian akal nabi Adam meilih sifat keburukan yang berasal dari hawa nafsunya, nabi Adam membangkang perintah tuhan dengan memakan buah khuldi, dan terjadilah peristiwa diturunkannya Nabi Adam ke muka Bumi.
Peristiwa ini membuat diturunkannya dia kemuka bumi, membuat Nabi Adam sadar akan kesalahannya, ia kemudian bertobat kembali kejalan kebenaran dengan mengikuti sifat kebaikan yang berasal dari hatinya, dan meninggalkan sifat keburukan yang berasal dari hawa nafsunya. Ini sebagai bukti bahwa manusia mempunyai 2 sifat dasar yaitu sifat kebaikan dan sifat keburukan yang dianalisa dan diputuskan oleh akal, sehingga membuat manuia menjadi manusia bebas dalam menentukan sifat yang mana yang akan dipilih oleh akal manusia sebagai teman dalam reaksi yang akan diambil oleh manusia didalam kehidupannya
Sifat dan perilaku manusia dapat digolong-golongkan menurut buah-buahan yang diciptakan oleh Allah SWT dibumi ini. Ada 4 golongan utama sifat manusia yaitu :
- Buah Zaitun
Bagi orang-orang yang mempunyai penampilan yang cantik/tampan fisiknya, mempunyai ilmu dan wawasan yang demikian luas, paras yang sangat menarik hati setiap lawan jenisnya. Dia mempunyai outer beauty yang sangat menawan sebagai karunia Allah yang sangat disyukuri. Dan ternyata dia juga mempunyai sifat dan perilaku yang baik seperti rendah hati, suka menolong, simpatik, mempunyai sifat welas asih yang sangat peka, tidak sombong dengan ilmu yang dimilikinya, dengan ikhlas dia menyampaikannya pada orang lain, tidak egois, ikhlas, tawakkal, dan segudang sifat baik yang dimilikinya. Orang sepertilah yang sangat diidam-idamkan oleh banyak orang, namun sangat jarang orang orang bisa mengikuti filosofi ini dikarenakan pengaruh hawa nafsu yang sering menggoda dan berusaha menggelincirkan manusia kejalan penuh kenistaan dan gelap gulita. Seperti halnya buah Zaitun yang wangi baunya dan juga manis rasanya. Subhanallah.
- Buah Kurma
Dia tidak cantik/tampan, pinter juga tidak, penampilan biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa secara fisik dari seseorang dengan karakter ini, dia terlihat sama dengan orang lain pada umumnya, tapi siapa sangka dia adalah orang yang do’nya selalu diijabahkan oleh Allah SWT, stok ilmu pengetahuan dan wawasan yang demikian luas dengan cara bicara yang demikian halus dan enak didengar, bicaranya selalu membuat orang yang mendengarnya merasa tentram dan tenang, orang yang marah menjadi reda amarahnya, orang yang sakit menjadi bersemangat untuk sembuh, orang yang sombong menjadi luntur kesombingannya. Dengan begitu khusu’ dia ketika menghadap sang Khalik disaat mendirikan shalat, dengan air mata berlinang ketika dia mengingat Allah di sepertiga malam terakhir. Bijaksana ketika menyelesaikan setiap persoalan, dengan sikap bijaksana dan arif ketika berinteraksi dengan orang lain disegala kesempatan. Orang seperti ini sangat sulit dikenali secara sekilas. Pesan Nabi, sering-seringlah minta do’a pada orang lain karena kita tidak tahu dari mulut dan hati yang mana yang do’a dan harapannya dikabulkan oleh Allah SWT. Seperti buat kurma sifat dan perilaku orang ini. Tidak ada wewangian yang dipancarkan secara fisik, tetapi mempunyai rasa yang manis, memberikan kalori yang tinggi kepada manusia yang memakannya. Bahkan menjadi santapan pertama yang dianjurkan Nabi ketika berbuka puasa. Subhanallah.
- Buah Maja
Jika anda tidak tahu buah maja, coba baca sejarah berdirinya kerajaan Majapahit. Ketika masa pembangunan, ada salah satu pekerjanya yang merasa haus dan lapar, kebetulan di hutan Tarik sebagai lokasi kerajaan majapahait banyak tumbuh pohon buah maja. Buah maja itu terlihat sangat ranum dan mungkin manis rasanya, menggoda yang melihatnya untuk memakannya. Tapi apa yang terjadi ?. Malang si pekerja itu, buah maja ternyata sangat pahit rasanya. Sejak saat itu, akhirnya kerajaan yang baru didirkan itu diberi nama Majapahit. Wajah cantik, tubuh seksi, kulit putih, pendidikan yang setinggi langit, tidak akan berguna jika dibalik itu mempunyai sifat jahat yang sangat dibenci, seperti : sombong, iri dengki, ghibah, hasud, bertangan besi, suka mengolok-olok, menjelek-jelekkan orang lain. Betapa besarnya bahaya yang ditimbulkan sifat iri yang dapat menyebabkan pelakunya menyimpan dan berbuat jahat dan membahayakan orang lain yang tidak berdosa, fitnah pun tidak segan-segan dia percikkan untuk menjatuhkan orang yang tidak disukainya hanya karena ada sedikit rahmat dan nikmat Allah yang didapat orang lain itu. Dunia bagai bergolak seperti gunung meletus, tsunami yang menerjang, banjir bandang yang menerpa, hancurlah orang tidak disukainya. Betapa jahat orang cantik dengan sifat yang begitu busuk sehingga menyakiti orang yang tidak berdosa. Begitulah buah maja yang cantik rupanya tetapi pahit rasanya.
4. Buah Kedondong
Sungguh tidak ada orang yang berkeinginan seperti buah kedondong walaupun hanya berandai-andai. Tapi, banyak yang secara tidak sengaja tergelincir mengikuti filosofi buah kedondong, sudah kasar kulitnya, warna kulitnya g menarik, asam pula rasanya, sudha begitu masih ditambah dengan biji yang penuh dengan belalai yang sering tertinggal diantara gigi orang yang memakannya. Orang sudah jelek penampilannya, kotor dan dekil fisiknya, bodoh tak berilmu, tidak berkepribadian. Dia juga suka iri dengki, sombong pula. Suka adu domba, makan harta anak yatim, menfitnah, mengakui hak orang lain. Naudlubillahi min dzalik. Sungguh sangat tidak kita harapkan. Marilah berdo’a agar dijauhkan dari sifat seperti ini.
Penutup
Manusia adalah makhluk hidup yang terbentuk dari banyak sifat yang membentuknya, secara umum sifat manusia terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu sifat kebaikan dan sifat keburukan.
Pada saat ruh ditiupkan oleh tuhan kedalam jasad, sifat-sifat tuhan terbawa oleh ruh kedalam jasad, kemudian tuhan juga memasukkan hawa nafsu kedalamnya, agar menjadi penyeimbang sifat-sifat kebaikan yang terbawa oleh ruh, karena pada hakikatnya tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara semua makhluk yang ada, kemudian allah menciptakan didalam diri sebuah akal, yang menjadi alat penganalisa dan pengambil keputusan untuk memilih antara kedua sifat dasar yang telah ada didalam diri manusia, apakah akal akan memilih sifat kebaikan ataukah sifat keburukan.
Akal akan menentukan nasib kehidupan manusia selanjutnya, bila akal memilih sifat kebaikan maka manusia akan memperoleh sebuah yang namanya kebahagiaan, begitu juga sebaliknya bila akal memilih sifat keburukan maka manusia akan mendapatkan sebuah kesedihan.
Sebelumnya tuhan mengatakan nabi Adam bahwa ia dilarang mendekati dan memakan buah Khuldi, akan tetapi Iblis menggoda nabi Adam untuk mendekati dan memakan buah khuldi, terjadi sebuah persaingan didalam akal nabi adam apakah dia akan memilih sifat kebaikan yaitu mengikuti perintah tuhan, ataukah ia akan memilih sifat keburukan yaitu membangkang perintah tuhan dengan mendekati dan memakan buah khuldi, kemudian akal nabi Adam meilih sifat keburukan yang berasal dari hawa nafsunya, nabi Adam membangkang perintah tuhan dengan memakan buah khuldi, dan terjadilah peristiwa diturunkannya Nabi Adam ke muka Bumi.
Ini sebagai bukti bahwa manusia mempunyai 2 sifat dasar yaitu sifat kebaikan dan sifat keburukan yang dianalisa dan diputuskan oleh akal, sehingga membuat manuia menjadi manusia bebas dalam menentukan sifat yang mana yang akan dipilih oleh akal manusia sebagai teman dalam reaksi yang akan diambil oleh manusia didalam kehidupannya
SARAN
Tidak bisa di pungkiri manusia memiliki dua sifat dasar jika di tinjau secara umum, sifat kebaikan dan sifat keburukan yang semuanya di kendalikan oleh akal jadi kita bisa memilih, ingin menjadi manusia yang berkriteria seperti buah zaitu, kurma, maja, atau kedongdong.
Dengan di ciptaknnya akal seharusnya manusia bisa memilih antara dua sifat dasar tadi, bertujuan jika ingin bahagia maka manusia akan memilih sifat kebaikan menggunakan akal walaupun pahit dan sebaliknya.
Daftar Pustaka
https://www.qureta.com/post/sifat-manusia-ditinjau-dari-ilmu-filsafat