Pendidikan Pesantren Pada Era Modern

Firda Fauzya Rakhmat,Universitas Djuanda
5
(1)

Pendidikan Pesantren Pada Era Modern

Ontologi pendidikan pesantren adalah membicarakan hakikat pendidikan pesantren, yaitu hakikat manusia sebagai ciptaan yang mendapat anugrah akal, dan membahas sang pencipta manusia yang membekali potensi akal manusia untuk berfikir. Pendidikan pesantren dalam perspektif ontologi yaitu upaya memanusiakan manusia menurut Islam. Dan pendidikan pesantren merupakan perpaduan antara pendidikan dan pesantren baik dari segi konseptual, historis, dan normatif.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Wahai Tuhanku! sayangilah keduanya sebagaimana mereka mendidikku sewaktu kecil”. Jadi makna tarbiyyah adalah usaha mulia dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian anak didik secara bertahap sampai sempurna. Kata ta‘lim pada awalnya digunakan untuk mengenal nama-nama. Pembelajaran dengan nama-nama. Ta’lim dan tarbiyyah tidak satu arti, hanya saja keduanya merupakan upaya untuk membantu pendidikan manusia. Ta’dib dalam terminologi pendidikan sudah dipakai sejak awal Islam, sebagaimana disabdakan Nabi bahwa Sesungguhnya Allah mendidikku, maka Ia memberikan sebaik-baiknya adabku, kemudian memerintahku untuk mendidik kepribadian terpuji. Hadits ini menekankan pentingnya pendidikan dan penanaman akhlakul karimah, sehingga mengantarkan manusia sebagai peserta didik yang berakhlakul karimah.

Ta’dib dalam dunia pendidikan menjadi niscaya, karena runtuhnya akhlak belakangan ini terutama pada anak muda, bukan karena mereka tidak berpendidikan, tetapi karena mereka sesungguhnya telah kehilangan adab. Tindak kejahatan yang mengerikan seringkali dilakukan oleh orang yang mengenyam pendidikan, jenjang pendidikan dan bertambahnya ilmu pengetahuan seakan tidak sebanding lurus dengan peningkatan akhlak. Ini menunjukkan, bahwa ta’lim membutuhkan ta’dib. Kata tadris adalah sebuah usaha untuk membentuk kepribadian manusia dengan metode pembelajaran. Pendapat yang lain mengungkapkan bahwa, tadris adalah ilmu yang menerangkan tentang pembelajaran antara anak didik bersama pendidik dengan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan dan meningkatkan semangat belajar dan mengajar. Tadris sebuah profesi yang mengantarkan dan melahirkan manusia berilmu, bermartabat mulia, berkeahlian, bertanggung jawab, berguna untuk dirinya, orang lain dan lingkungan.

Pendidikan Islam secara ontologis tidak dapat dipisahkan dengan pengetahuan tentang Tuhan SWT., Sang Pencipta manusia dan alam semesta, karena pendidikan Islam bertujuan membentuk kepribadian manusia bertakwa kepada Sang Pencipta. Sejalan dan senafas dengan ini adalah pendidikan pesntren, karena yang diajarkan di pesantren adalah ajaran-ajaran keislaman. Pendidikan di pesantren perlu menghadirkan proses atau metode ilmiah untuk memperoleh pengetahuan menjadi ilmu. Proses menjadi teori pengetahuan dan berfungsi untuk menemukan sasaran, dan sasaran merupakan tahap pengantar yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Tanpa sasaran, tujuan sulit untuk bisa direalisasikan, sebaliknya tanpa tujuan, maka sasaran menjadi tidak terarah.

Epistimologi pendidikan di pesantren lebih diarahkan pada metode ilmiah untuk membangun ilmu pengetahuan, baik secara konseptual maupun aplikatif, sehingga pesantren mampu melahirkan lulusan sebagai penggali, pengamal, dan pengembang ilmu pengetahuan. Bila suatu pesantren hanya menjadi tempat pengetahuan, maka tidak banyak sesuatu yang diharapkan darinya. Epistemologi pendidikan di pesantren diorientasikan pada hubungan yang harmonis antara akal dengan wahyu, terbangun integrasi iman, ilmu, amal, dan akhlak. Semua ini berhubungan saling melengkapi sehingga pesantren mampu melahirkan manusia dengan keimanan yang kuat, kepekaan sosial, ketajaman spiritual, kedalaman ilmu pengetahuan, dan berbudi luhur. Untuk itu, pesantren mesti menyediakan dan melengkapi media pembelajaran seperti teknologi untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal dan maksimal. Dalam perspektif Islam, media pembelajaran adalah alam semesta, hal ini disabdakan Nabi Muhammad SAW; bahwa berpikirlah tentang ciptaan, jangan berpikir tentang sang pencipta, sungguh kalian tidak akan mampu memikirkan ketentuan-Nya. Untuk maju dan berkembang, semestinya pendidikan di pesantren harus terus dinamis, kreatif, inovatif, dan tetap selektif terhadap persoalan yang dapat merusak karakteristik pesantren seperti kemandirian, keikhlasan, kesabaran, dan kesederhanaan yang telah terbangun dan membumi di dunia pesantren.

Aksiologi pendidikan di pesantren berkaitan dengan nilai yang menjadi tujuan pendidikan Islam. Untuk itu perlu dituangkan dalam kurikulum pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mendapat ridha Allah SWT. dan diharapkan lahir individu yang berkualitas dan berbudi luhur sehingga berguna bagi nusa dan bangsa, serta selamat dan bahagia dunia akhirat.

Pendidikan pesantren pada era modern mestinya menyediakan dan dilengkapi dengan berbagai media pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Media pembelajaran dalam pandangan Islam sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW adalah alam semesta, termasuk dalam kategori ini adalah media teknologi. Titik tekan pada masalah modernisasi, yaitu upaya memproses perubahan, pembaharuan dan peningkatan sikap, mental, nilai-nilai keislaman, dan ilmu pengetahuan untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan zaman mutakhir, yaitu kegilaan untuk mengadakan modernisasi. Mutu pendidikan di zaman kemajuan ilmu pengetahuan bergantung pada mutu guru dalam proses belajar-mengajar.

Perkembangan yag cepat teknologi pendidikan hardware menjadi ketinggalan dalam perkembangan software, namun keduanya banyak diharapkan menjadi teknologi pendidikan untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Hal yang menjadi penting adalah menyatukan teknologi dengan pendidikan sehingga tidak terjadi dehumanisasi pendidikan yang menghilangkan unsur manusiawi, yaitu interaksi guru dan murid. Bagaimanapun canggihnya suatu teknologi, guru tetap memegang peranan yang sangat penting.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

2aa6991c-4f5a-4a11-8b9c-e8cfd6077f20