Membahas konsep pendidikan inklusif selalu berkaitan dengan cara pandang. Pembahasan ini rasanya akan adil ketika ada istilah pembanding pada kata inklusif. Ya tentu saja inklusif dan eksklusif adalah dua istilah yang saling beriringan. Eksklusif yaitu kondisi saat sekelompok masyarakat membatasi pergaulan mereka dengan kelompok lainnya, Sementara Inklusif adalah masyarakat yang memiliki karakter terbuka terhadap keberagaman budaya yang ada dan memiliki rasa toleransi tinggi, serta dapat menerima dan mudah berinteraksi dengan budaya lain
Istilah ekslusif lebih mirip dengan kata tertutup dari segala kemungkinan yang datang dari luar. Hal ini akan menyebabkan kesan adanya usaha untuk memisahkan diri atau bahkan menutup diri dari pengaruh yang datang dari luar. Umumnya ekslusif ini selalu dikaitkan dengan pemaknaan negatif.
Contents
Inklusif versus Eksklusif
Memiliki sifat terbuka terhadap adanya keragaman budaya, mempunyai rasa toleransi tinggi, dan bisa menerima sekaligus berinteraksi dengan budaya yang lain merupakan ciri yang menggambarkan istilah sikap inklusif. Sedangkan sikap eksklusif yaitu kondisi saat sekelompok masyarakat membatasi pergaulan mereka dengan kelompok lainnya, hal ini akan menyebabkan kesan adanya usaha untuk memisahkan diri atau bahkan menutup diri dari pengaruh yang datang dari luar.
Jika kita melihatnya dengan cermat, sikap inklusif dan eksklusif pada intinya adalah cara seseorang memandang perbedaan yang ada. Memandang positif perbedaan yang ada merupakan salah satu ciri khas dari sikap inklusif, Sebaliknya, memandang negatif perbedaaan yang ada merupakan ciri khas sikap eksklusif.
Memandang positif perbedaan yang ada merupakan ciri dari sikap inklusif. Berbanding terbalik dengan sikap eksklusif yang lebih memandang negatif perbedaaan yang ada.
Inklusif yaitu memahami sesuatu sudut pandang orang atau kelompok lain. Sedangkan eksklusif merupakan sikap yang lebih mengutamakan sudut pandang diri sendiri, sehingga membuat orang tersebut akan sulit menemukan teman dalam lingkungan bermasyarakat.
Pengertian Pendidikan Inklusif
Dalam dunia pendidikan, inklusif berarti pendidikan yang ramah terhadap semua orang tanpa melihat dari mana ia berasal dan latar belakang yang berbeda-beda.
United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) membuat pendidikan inklusif dengan tujuan memberikan pendidikan yang baik untuk semua orang, baik yang ada di perkotaan maupun yang ada di pedesaan. Setiap orang yang ingin belajar tidak boleh dibedakan dari derajat sosial orang tuanya, fisik, jenis kelamin, daerah tempat tinggal, dan kepercayaan yang dianut.
Apa yang dilakukan oleh UNESCO tentang pendidikan inklusif ini selaras dengan filosofi pendidikan yang diterapkan di Indonesia, yaitu tidak ada batasan akses terhadap pendidikan yang disebabkan oleh kondisi awal yang menjadi latar belakang seorang pelajar. Oleh karena itu, pendidikan bisa didapatkan secara adil kepada seluruh warga negara tanpa memandang latar belakangnya.
Pendidikan inklusif berkaitan dengan sekolah inklusif. Mutakhir ini, sekolah inklusif mulai dikembangkan di Indonesia. Sekolah inklusif merupakan sekolah dengan pendidikan terpadu yang berorientasikan pada anak yang berkebutuhan khusus.
Pendidikan inklusif pada dasarnya sekolah harus bisa menyesuaikan kebutuhan muridnya secara individu, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, sarana-prasarana, sistem pendidikan, hingga tenaga pendidiknya.
Pendidikan inklusif memiliki beberapa manfaat, di antaranya bisa mengoptimalkan hal-hal yang menjadi kelebihan seorang anak. Nantinya, anak dapat belajar dengan nyaman sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Selain itu, pendidikan inklusif sangat baik diterapkan bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Di mana orientasi diri lebih besar dibandingkan anak biasa.
Manfaat Pendidikan Inklusif
- Dapat membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan
- Mengurangi sikap diskriminatif atau membeda-bedakan
- Melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk pendidikan anak sekolah
- Perencanaan dan monitoring mutu pendidikan
- Mengetahui hambatan yang berkaitan dengan sosial dan masalah
- Sikap menghargai perbedaan budaya dan tradisi yang dianut
- Dapat menghargai diri sendiri dan orang lain
- Sadar bahwa setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama
- Mengembangkan masyarakat yang memiliki pikiran terbuka dan cerdas
- Mewujudkan tatanan masyarakat yang lebih dekat antar sesama
- Mengembangkan produktivitas untuk membangun kehidupan yang lebih baik
Buku Pendidikan Inklusif
Buku ini bisa anda unduh secara gratis, silakan klik pada gambar