Mahasiswa

Siti Indah Isa Ine Ari, Universitas Djuanda
0
(0)

Nama : Siti Idah Isa Ine Ari 

Nim : H.2210118

Universitas Djuanda

 

Pengaruh Pendidikan Informal Sebagai Pondasi Awal Dalam Pembentukan Karakter

 

Pengaruh merupakan daya Tarik dari seseorang atau benda yang menimbulkan pembentukan watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang. Pengaruh dapat timbul jika seseorang mengikuti alur dari seseorang yang memiliki pengaruh. Dalam dunia Pendidikan pengaruh Pendidikan dapat membuat seseorang menjadi manusia yang bisa memanusiakan diri sendiri dan orang lain. Pengaruh dalam pendidikan informal, yaitu Pendidikan utama yang diberikan oleh lingkungan keluarga yang di dalamnya menyertai pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi mental maupun fisik dalam hidup.

            Pendidikan adalah suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diturunkan kepada generasi penerus melaui pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan sutu proses yang di buat untuk dapat menjadikan masuia lebih berkualitas dan terdidik. Informal artinya tidak resmi dan tidak ada kektentuan khusus yang mengharuskan. Pendidikan informal yaitu pendidikan yang mempelajari suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tidak ada ketentuan khusus dan tidak resmi. Pendidikan informal ini di dapatkan dari lingkungan keluarga.

Di dalam Pendidikan infomal, keluarga yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai pondasi awal pembentukan karakter. Pondasi merupakan struktur paling bawah yang dapat menentukan kemana arah suatu bangunan, bangunan disini merupakan karakter yang akan dibawa kearah baik atau buruknya seseorang. Pembentukan adalah sebuah proses. Dalam pendidikan yaitu suatu proses yang menjadi metode untuk membangun suatu karakter pada diri. karakter merupakan perilaku yang mencerminkan baik buruknya seseorang.

Keluarga merupakan tempat belajar pertama dan utama dalam pendidikan karakter. Keluarga pun memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan karakter seseorang, didalam keluarga seseorang mendapatkan pelajaran budi pekerti yang akan di bawa bekal untuk hidup. Dalam lingkup keluarga seseorang akan mempelajari bagaimana caranya menghadapi seseorang, bersosialisasi, melesatarikan budaya, saling menghormati dan berbagi dalam sesama serta tolong menolong. Keluarga memiliki fungsi sebagai sarana dalam membentuk karakter seseorang, yaitu ;

1.      Fungsi Edukasi

Keluarga sebagai wahana Pendidikan pertama dan utama bagi anak anaknya agar menjadi manusia yang sehat, Tangguh, maju, mandiri, dan berbudi pekerti sesuai dengan tuntutan perkembangan.

2.      Fungsi Sosialisasi

Keluarga mempersiapkan anak untuk bisa bergaul dan beradaptasi di lingkungan masyarakat

3.      Fungsi Proteksi

Keluarga sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, nyaman, dan tentram.

4.      Fungsi Afeksi

Keluarga sebagai tempat untuk memperoleh dan belajar bagaimana saling mengasihi dan menembangkan rasa kasih sayang antara sesama keluarga, masyarakat dan lingkungannya.

5.      Fungsi Religius

Keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak kepada kehidupan beragama dengan menviptakan iklim keluarga yang religious sehingga dapat dihayati keluarga.

6.      Fungsi Ekonomi

Keluarga sebagai tempat untuk mempelajari tata hitung dalam semua bidang, agar anak bisa menjadi kritis, kreatif dan sistematis.

7.      Fungsi Rekreasi

Keluarga harus mempunyai pengaruh yang menyenangkan, hangat serta semangat, agar anak bisa belajar untuk memiliki motivasi yang baik agar bisa rekreasi dengan tantangannya.

8.      Fungsi Biologis

Keluarga sebagai sarana menyalurkan reproduksi sehat bagi semua anggota keluarganya.

            Kedelapan fungsi ini bisa dijadikan metode untuk membangun pondasi dalam Pendidikan informal, untuk membentuk anak menjadi pribadi yang mantap dari segi moral, agama dan sosial. Di dalam lingkungan keluarga orang tua sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter anak tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa anggota keluarga lain pun bisa memberikan pendidikan bagi anak, jadi sebagai yang berpengaruh besar dalam pembentukan karakter orang tua harus bisa memantau perkembangan pertumbuhan fisik maupun mental anak.

            Dalam pembentukan karakter anak sistuasi dalam keluarga pun mempengaruhi pendidikan anak. Berbagai faktor yang mempengaruhi pendidikan anak misalnya seperti jenis keluarga, gaya kepemimpinan, pola asuh, kedudukan anak dalam anggota keluarga, hubungan keluarga dengan orang lain, fasilitas keluarga, status sosial bisa mempengaruuhi anak dalam bersikap.

            Pola asuh menjadi pengaruh besar dalam menentukan keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai nilai kebijakan pada anak. Ada beberapa macam pola asuh ;

1.      Pola asuh otoriter

Dimana pola asuh ini lebih menekan pada orang tua, kendali anak ada pada orang tuanya

2.      Pola asuh demokratis

Dimana pola asuh ini adanya Kerjasama anatara orang tua dan anak

3.      Pola asuh permisif

Dimana pola asuh ini orang tua memberikan kebebasan pada anak dan anak jadi kurang terkontrol perkembangannya.

Pola asuh menjadi penentu dalam mendidik anak, di dalam pendidikan informal lebih menekankan pada pembelajaran moral dan budi pekerti. Jadi sebagai orang tua harus bisa memahami situasi dan memberikan pola asuh yang baik karena keluarga sebagai pondasi awal dalam pembentukan karakter.

           

 

 

 

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

cbaf011e-d950-4173-bc8c-48684d4f169a