Mahasiswa PBA/4

Agung Efendi,Universitas Djuanda
0
(0)

Pendidikan yang Relevan di Era Modern Berdasarkan Pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani

Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, semua itu tidak lepas dari peran aktif para ulama terdahulu menyebarkan Islam, di antara ulama tersebut ada seorang tokoh seorang ulama yang luar biasa, yaitu Syekh Nawawi Al-Bantani karakter ulama multidimensi dengan latar belakang pesantren Namanya cukup dikenal baik di kalangan akademik maupun akademik Praktisi pendidikan Islam di seluruh dunia. dengan karya dan Pikiran monumentalnya membuat kesan yang mendalam pada dirinya berbagai disiplin ilmu antara lain Tafsir, Tauhid, Fiqh, Tasawuf, Sejarah dan Bahasa dan Retorika Nabi. Tawaran pekerjaannya kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan Islam di Indonesia, dan Hingga saat ini, karya-karya Syekh Nawaw dipelajari dan diajarkan Ini memberikan informasi tentang ajaran Islam yang menenangkan orang dan dia adalah salah satu karakter yang berpartisipasi di dalamnya Mengislamkan Indonesia.

Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani, Tuhan adalah pencipta langit dan bumi dan apa saja diantara keduanya dengan tujuan (hikmah) tertentu baik tujuan keagamaan maupun keduniaan, agar para ilmuan memikirkan, mengetahui dan mengambil-bukti-bukti dari padanya.Artinya, alam sebagai ciptaan-Nya telah dirancang dengan tujuan-tujuan tertentu, agar manusia mengakui eksistensi Tuhan. mencari rezki, ilmu dengan memanfaatkan hukum alam serta mencari kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

Tuhan menciptakan manusia yang terdiri dari unsur roh dan jasad dengan rumit dan penuh misteri sebanding dengan jati dirinya yang unik, misterius dan tak terduga srta sifat-sifat kompleksnya. Roh dan jasad dua unsur yang tidak bisa dipisah satu dengan yang lainnya, keduanya merupakan satu kesatuan yang saling menyempurnakan.

Syekh Nawawi percaya bahwa manusia diciptakan dalam bentuk
seimbang dan sempurna. Secara fisik, seseorang mampu berdiri tegak sepenuhnya dan
seimbang dan diberkahi dengan alasan, kemampuan, pemahaman, perolehan pengetahuan
Allah menciptakan manusia terdiri dari berbagai unsur yaitu kemampuan berbicara, mendengar, melihat dan menalar, masing-masing unsur menghafal berbagai keajaiban di luar jangkauan mereka yang memberikannya. Dengan demikian, manusia menerima kemampuan biologis dan bawaan secara psikologis.

Menurut Syekh Nawaw, tujuannya adalah untuk mendapatkan ilmu atau pendidikan mardatillah dan ukhrawiyah memelihara kehidupan, memberantas kebodohan, Mempromosikan Islam, melestarikan Islam melalui prinsip-prinsip sains, dll. Pembentukan rasa syukur memiliki jiwa dan raga yang sehat. Tuntutan Syukur meliputi aspek ilmiah (cognitive domain), aspek kesenangan (cognitive domain) dan menggunakan nikmat Tuhan atas permintaan penyedia layanan yaitu Allah (bidang psikomotor dan mental) 21 Untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini memerlukan refleksi terhadap isi pendidikan Islam. Dari berbagai macam pernyataan Syekh Nawaw merupakan hal terpenting yang diberikan dalam proses pendidikanu rusan kajian agama yang harus bersifat pribadi. Meskipun yang paling penting tugas pribadi ini adalah keyakinan pada monoteisme.

Ide-ide Syekh Nawawi tentang etika pendidik dan peserta didik dan etika bersama terdapat implikasi bahwa tokoh ini melihat peserta didik masih memerlukan tuntunan dan bimbingan. Peserta didik belum bisa lepas dari pendidik, ia tetap dalam bimbingan dan pengawasan pendidik. Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa, namun memiliki potensi yang luar biasa. Untuk itu pendidik berperan besar untuk mengaktualisasikannya.

Dari pernyataan Syekh Nawaw banyak tentang kurikulum menunjukkan bahwa menampilkan informasi didasarkan pada sudut perspektif norma agama terapan, bukan dari perspektif isi ilmu.

Dengan kata lain, dasar-dasar atau hal-hal penting didahulukan dan kemudian materi lainnya. Prioritaskan membaca buku dalam pendidikan daripada Syr. Prioritaskan komitmen pribadi, kemudian komitmen komunitas, dan sunnah masyarakat.

Akhirnya, pengkaji melihat bahwa pemikiran Syekh Nawawi al-Bantani dalam dunia pendidikan Islam yang di gagasnya tetap relevan untuk di aktualisasikan dalam dunia modern dan masyarakat Indonesia yang religious dan multicultural. Seperti, prinsip-prinsip pendidikan yang mengacu kepada tauhid illahiyyah dan reformasi sosial. Sifat dasar manusia dan proses perkembangannya ialah fitrah tauhid-dualis-interaktif berpengaruh dalam proses pembelajaran. Dana pendidikan yang dibebankan kepada orang-orang yang mampu di kalangan umat Islam termasuk prinsip yang dapat direfleksikan dalam dunia pendidikan dewasa ini.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

377d943c-ab17-4a90-b962-da993bffbf2f