Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam penyumbang sampah  plastik terbesar didunia. Bahkan negara ini termasuk ke dalam peringkat dua penyumbang  plastik terbesar pada tahun 2019 dengan 3.21 juta metrik ton/tahun, data ini sesuai dengan  pernyataaan kementrian kelautan dan perikanan pada tahun 2019. Hal ini harus segera kita  perbaiki agar keindahan negeri ini tetap terjaga dan masih dapat dinikmati oleh generasi yang  akan datang.

Salah satu sampah yang saat ini paling banyak ditemukan yakni berupa sampah  plastik. Harga yang sangat terjangkau, mudah untuk didapatkan dan mudah juga untuk  digunakan membuat plastik menjadi barang yang sangat sering digunakan oleh seluruh  masyarakat di Indonesia.  

Plastik merupakan barang yang dikembangkan sejak abad ke-20 dan pengembangannya  sangat pesat mulai dari yang hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an kini dapat bertambah  hingga 150 juta ton bahkan 220 juta ton/tahun. Tentu saja hal ini membuat plastik menjadi  primadona karena memiliki beberapa sifat seperti tahan lama, tahan terhadap suhu yang sering  berubah, harga yang murah, mudah untuk dibentuk dan masih banyak yang lainnya.

Fenomena  mengenai sampah plastik ini telah menjadi satu hal yang menakutkan disetiap belahan bumi  karena memerlukan ratusan bahkan ribuan tahun untuk terurai kembali ke bumi. 

Menumpuknya sampah plastik ini menjadi hal yang harus diperbaiki agar lingkungan  di negeri ini tetap terjaga dengan baik. Selain sampah plastik, masalah yang saat ini terjadi  yakni mengenai budaya yang semakin turun peminatnya. Padahal kebudayaan merupakan suatu  hal yang tentunya sangat erat kaitannya dengan sebuah negara. Salah satu negara yang kental  akan budayanya itu yakni Indonesia, hal ini didukung oleh pernyataan “World Cultural  Heritage” versi “World Economic Forum” (WEF) yang menyatakan bahwa kekakayaan  budaya Indonesia mengantarkan negara yang dilewati khatulistiwa ini mendapat penghargaan  sebagai salah satu negara dengan budaya terbanyak didunia.

Budaya atau yang biasa disebut  culture merupakan warisan dari nenek moyang terdahulu yang masih eksis sampai saat ini. Suatu negara tidak akan memiliki karakteristik sendiri tanpa budayanya sendiri. Kebudayaan tersebut juga berkembang seiring dengan kemajuan zaman yang semakin modern.  Kebudayaan itu sendiri yang berkembang di dalam suatu negara disebut kebudayaan lokal, karena kebudayaan lokal itu sendiri merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa prokreasi dan  perkembangan pada suku bangsa yang kini ada. 

Kebudayaan merupakan suatu hal yang penting karena berfungsi sebagai salah satu  identitas bangsa yang tidak boleh hilang. Walaupun budaya berkembang sesuai dengan  kemajuan zaman, hal ini sering disalah artikan. Bukan budaya yang berkembang sebagai ciri  bangsa yang terus dilestarikan tapi fakta dilapangan membuktikan bahwa bukan budayanya  yang semakin berkembang tapi cita rasa budaya yang malah hilang. Hal ini terjadi karena  beberapa faktor seperti teknologi, globalisasi, dan permasalahan eksternal yang tidak bisa  diduga datangnya seperti covid-19.  

Teknologi yang semakin canggih menjadi satu hal yang bisa saja menggeser  kebudayaan sendiri. Contohnya saja dengan berbagai permainan di gawai yang kini mengalihkan perhatian anak bangsa untuk memainkan atau sekadar mengetahui permainan  tradisional seperti petak umpet, kelereng dan lainnya.

Selain itu arus globalisasi yang semakin  kuat, maju dan canggih memudahkan segala hal hingga membuat manusia kurang bersosialisasi  dan mengenal kata sopan satun. Etika yang dahulu dibangun kini mulai sedikit runtuh apalagi  saat ini cara berpakaian masyarakat Indonesia mulai berubah menjadi kebarat-baratan. Selain  itu, alat musik tradisional pun kini jarang sekali dilestarikan oleh anak muda. Genre musik pop,  jazz dan lainnya lah yang saat ini sangat digandrungi oleh kaum milenial.  

Kehidupan masyarakat yang saat ini tak bisa lepas dari teknologi membuat beberapa hal  yang sudah dijaga dari dulu mulai hilang. Hal inilah yang harus diperhatikan kita semua agar  warisan budaya yang tercipta bisa terus ada dan berkembang. Kebudaayan bangsa ini harus  terus ada agar tidak hanya sekedar menjadi catatan sejarah yang terlupakan. Walaupun banyak  sekali kendala yang tak terduga seperti covid-19 yang membuat kegiatan luring menjadi daring.  Tapi hal ini tidak boleh menjadi satu alasan kita untuk tidak melestarikan budaya sendiri.  Apalagi saat ini kita sudah berada pada masa penyesuaian kembali dan diperbolehkan untuk  melaksanakan kegiatan secara luring. 

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi membuat kebudayaan yang ada di  Indonesia menjadi terganggu. Hal tersebut terjadi karena terdapat banyak faktor dan masalah  yang terjadi di Indonesia. Dalam “Rancangan Akademik RUU Hukum Kebudayaan Republik  Indonesia” (disingkat “Rancangan Akademik RUU Hukum Kebudayaan”) disebutkan empat  persoalan kebudayaan Indonesia kontemporer, yaitu:

1. pembangunan ekonomi yang tidak  seimbang dengan pembangungan karakter bangsa,
2. kurangnya optimalisasi dalam mengelola keragaman budaya,
3. turunnya identitas nasional, dan
4. kurangnya optimalisasi komitmen  pengelolaan kekayaan budaya.

Tetapi, dalam dokumen yang lain, yaitu Rencana Undang Undang tentang Kebudayaan yang menyusuli Naskah Akademik RUU Kebudayaan ini, kurang  ditemukan tanda-tanda usaha kearah penyelesaian masalah-masalah tersebut. 

Beberapa permasalahan yang terjadi di Indonesia mengenai sampah plastik dan  kebudayaan yang semakin menurun dapat diatasi dengan sebuah sanggar budaya dan  pembuatan sebuah aplikasi bernama “Teratak Bumi Budaya”. Kata Teratak merupakan nama  lain dari rumah yang memiliki atap terbuat dari anyaman bambu, sedangkan kata bumi  merupakan tempat manusia untuk hidup di dunia dan kata budaya merupakan adat istiadat atau  seluruh tradisi yang merupakan hasil akal budi manusia.

Sanggar budaya yang akan dibuat  sangat ramah lingkungan karena terbuat dari tong plastik bekas yang disusun rapi dengan tetap  menggabungkan beberapa unsur budaya seperti bambu untuk penyanggah dan lain sebagainya.  Nantinya tempat ini akan dikelola oleh para mahasiswa/i yang tergabung dalam organisasi  sanggar budaya di setiap wilayah. Tentunya hal ini akan sangat berguna untuk perkumpulan  seluruh masyarakat Indonesia dalam mengenal budaya di setiap daerahnya. Bahkan di dalam sanggar tersebut akan tersedia beberapa lukisan daerah dan alat musik tradisional sesuai dengan  daerahnya masing-masing.  

Aplikasi Teratak Bumi Budaya merupakan software siap pakai atau program yang  dirancang untuk melaksanakan suatu fungsi bagi penggunanya dan berfokus pada ruang lingkup  pengenalan budaya di Indonesia. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur yang befungsi untuk  mengetahui lokasi sanggar budaya, pengetahuan terhadap seluruh budaya di negeri ini,  pengumpulan tong plastik bekas secara online, donasi dari masyarakat berupa dana, alat musik  atau barang lainnya yang berkaitan dengan budaya di negeri ini dan daerah mana yang ingin kita  bangun menjadi lokasi sanggar budaya tersebut. Aplikasi ini tentunya dapat diakses oleh  seluruh masyarakat Indonesia secara gratis dan user friendly. Sehingga dapat memudahkan  seluruh masyarakat Indonesia dalam penggunaannya. Kemudahan ini diciptakan agar semua  kalangan dapat menggunakan aplikasi tersebut. 

Sanggar budaya dan aplikasi Teratak Bumi Budaya merupakan satu inovasi karya  bangsa yang nantinya akan membuat mahasiswa menjadi lebih kreatif dan berkembang tapi  takkan pernah lupa akan kecintaannya terhadap budaya dan lingkungan. Berbagai permasalahan  sampah plastik harus segera mendapatkan perhatian yang lebih begitu pula dengan kebudayaan  yang semakin menurun kondisinya.

Kedua hal ini harus diperhatikan karena akan banyak sekali dampak yang akan ditimbulkan. Jika ditilik dari sampah plastik yang menumpuk akan membuat  tanah menjadi tercemar, mengganggu ekosistem bawah tanah, menganggu ekosistem laut dan  racun dari partikel plastik akan membunuh hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.

Lalu  untuk kebudayaan sendiri harus lebih diperhatikan agar tidak punah, agar dapat terus  memperkaya bahasa, meningkatkan potensi pariwisata, membangun kemandirian bangsa, dan  menjaga toleransi yang ada. Maka dari itu pembangunan Sanggar Budaya dan pembuatan  aplikasi Teratak Bumi Budaya diciptakan agar nilai-nilai luhur kebudayaan masyarakat  setempat tetap terjaga. Selain itu kedua hal ini dapat membuat eksistensi budaya semakin  meningkat karena bagaimanapun juga budaya merupakan bagian dari produk sejarah manusia  yang tidak boleh hilang atau punah.