Ditulis oleh Nurma Alya, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Djuanda
Contents
Pendahuluan
Etika itu sendiri dapat diartikan berbeda beda oleh para ahli. Seperti halnya secara bahasa etika itu berasal dari bahasa yunani, yang memiliki arti ethos. Ethos sendiri dalam bentuk yang tunggal diartikan sebagai akhlak, perasaan, tempat tinggal yang biasa, cara berfikir serta adat (Muhammad Mufid,2010). Etika juga dapat kita artikan dalam bahasa inggris, dimana etika disebut juga dengan ethic (singular) yang dapat diartikan sebagai a system of moral principles or rules of behaviour (suatu sistem, prinsip moral, atau aturan berperilaku) (Ayi Sofyan,2012).
Ada pula pengertian etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) etika tersebut diartikan mengenai tentang ilmu yang baik dan juga buruk, tentang hak serta kewajiban moral atau akhlak. Ada berbagai macam asas dan nilai yang berkenaan dengan akhlak yaitu tentang nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat (Mukhtar Latif,2014). Dari beberapa pengertian etika dari para ahli yang sudah dijelaskan, saya juga memiliki tanggapan tersendiri mengenai etika, menurut tanggapan saya etika merupakan suatu atau sebuah aturan serta tataan mengenai bagaimana caranya kita bersosialisasi, berinteraksi serta berprilaku.
Pada dasarnya manusia itu adalah makhluk sosial, yang mana manusia tersebut tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Yang dimaksud dari kalimat tersebut adalah, dimana manusia pasti membutuhkan orang lain baik itu untuk bersosialisasi maupun berinteraksi. Sosialisasi serta interaksi tersebut tak lepas dari pentingnya memiliki etika yang baik, dimana etika yang baik mencerminkan manusia itu berada pada lingkungan yang baik pula, begitupun sebaliknya. Namun perlu kita sadari, dengan adanya perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju justru membuat kita khawatir terhadap bagaimana cara beretika manusia khususnya etika di kalangan remaja yang nantinya akan menjadi generasi di masa depan.
Pembahasan
Seperti yang kita sadari bahwa remaja lah yang akan mempangaruhi bagaimana nantinya bangsa dan negara ini, tentu kita tidak mau bangsa dan negara di duduki oleh para generasi – generasi yang tidak beretika. Namun nyatanya tidak sedikit manusia di kalangan remaja yang pada awalnya sudah tertanam etika yang baik sedari kecil, namun semakin hari etika baik tersebut semakin pudar. Banyak faktor yang mempengaruhi etika manusia atau etika remaja pudah, salah satunya seperti yang sudah di sebutkan diatas, yaitu karena perkembangan zaman. Memang kita tidak bisa mencegah terkait dengan perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju ini, dengan otomatis aspek kehidupan serta segala hal yang ada di sekitar kita juga akan ikut berkembang.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa perubahan – perubahan tersebut juga dapat terjadi di berbagai macam kehidupan. masyarakat yang terjadi dalam segala aspek kehidupan. Baik dalam aspek nilai bahasa dan sistem nilai di segala moral atau etika maupun dalam aspek lain nya, seperti konteks budaya, politik, sosial, agama, ekonomi, pendidikan, teknologi serta konteks lainnya. Segala aspek kehidupan di tantang untuk dapat mengendalikan pengaruh perubahan, baik pada dampak negatif maupun pada dampak positif. Kita harus pandai memilih sistem mana yang dapat memberikan pengaruh positif. Tidak heran jika proses perubahan yang terjadi di digunakan oleh berbagai pihak untuk mengambil peluang yang dapat menguntungan dirinya tanpa menghiraukan kerugian yang diderita orang lain.
Dalam konteks ini, etika diperlukan untuk menghadapi berbagai benturan yang dapat mempengaruhi penilaian seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat tersebut secara objektif. Etika juga membantu agar seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat untuk tidak tergoda oleh segala pandangan baru yang belum tentu benar dan sesuai dengan kepribadian, tetapi juga jangan menolak sistem nilai hanya karena baru dan belum terbiasa. Etika juga diperlukan untuk menemukan dasar kemantapan agar seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat mau berpartisipasi tanpa takut-takut dan tidak menutup diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang mengalami perubahan.
Ada berbagai contoh dari perubahan – perubahan perkembangan zaman tersebut, contoh yang akan kita ambil dari contoh perkembangan teknologi terhadap alat komunikasi saat ini. Jika kita lengah terhadap perkembangan teknologi komunikasi saat ini, itu akan memudarkan atau bahkan menghilangkan etika terhadap manusia atau generasi di masa depan. Dimana dengan berkembangnya teknologi komunikasi tersebut, manusia atau generasi muda bebas ini dapat melakukan hal yang ia inginkan, mereka lupa bagaimana cara nya cermat dan beretika dalam menggunakan teknologi komunikasi tersebut. Dengan perkembangan teknologi komunikasi itu lah manusia atau generasi muda bisa dengan mudah mengakses hal – hal yang tidak seharusnya untuk di diaskes dan di tonton, manusia atau generasi muda tersebut juga lebih muda menelan serta menyebarkan isu – isu yang belum tentu kebenarannya.
Dan yang paling parahnya dari dampak negatif perkembangan teknologi komunikasi tesebut, yaitu minusnya etika yang baik serta sopan santun terhadap orang tua atau guru. Bukan lagi tidak mendengar apa yang dikatakan guru atau orang tua, bahkan tidak sedikit di zaman sekarang ini manusia atau bahkan remaja yang nantinya akan menjadi geneasi di masa depan tersebut melakukan perlawanan tehadap guru atau orang tua kandung nya sendiri. Perlawanan tersebut berupa fisik maupun non fisik, dan yang lebih parah nya lagi pada zaman sekarang ini banyak terjadinya pembuhan terhadap guru atau orang tuanya.
Sungguh bukan manusia serta generasi muda yang beretika. Suguhan siaran tv yang saat ini banyak di tayangkan juga bisa menjadi alasan pudarnya etika baik serta moral pada manusia, dimana siaran tv yang di tayangkan pada saat ini merupakan siaran yang mungkin tidak senonoh untuk di pertontonkan, mulai dari adanya adengan bullying, percintaan, kekerasan dan sebagainya. Akibat sering nya menonton siaran tersebut, manusia atau generasi muda malah ikut melakukan adegan tersebut di dunia nyata. Belum lagi masuknya budaya asing ke dalam negeri, itu juga dapat memudarkan etika yang baik terhadap manusia dan generasi muda.
Setiap orang mungkin menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan ini mereka diberi kebebasan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Umumnya mereka mentaati aturan yang diwariskan oleh orang tua, leluhur, nenek moyang mereka dan juga amat patuh pada hukum alam, aturan-aturan, baik tertulis maupun tidak ,seperti aturan masyarakat pada zaman sekarang ini yang tentunya dengan prosedur dan birokrasi yang berliku dan berjenjang. Mereka menyadari bahwa berperilaku serta beretika yang menyimpang dari aturan akan berakibat buruk dan mungkin fatal. Dalam situasi seperti ini manusia, generasi muda, sekelompok orang atau suatu masyarakat lainnya, tentunya dapat melakukan tindakan yang harus memikirkan sebab akibatnya terlebih dahulu, jika kita melakukan suatu hal maka apa akibatnya yang kita dapatkan dan tentunya kita harus siap untuk mempertanggung jawabkan segala tindakan yang dipilih sebagai hasil keputusannya.
Manusia, generasi muda sekelompok orang, atau suatu masyarakat tersebut dalam melakukan suatu tindakan, sebenarnya banyak pihak yang memberikan kontribusi baik itu orang tua, saudara, guru, teman, adat istiadat dan tradisi, lingkungan sosial, tokoh agama, pemerintah, pemimpin, dan lain lainnya. Kontribusi yang mereka berikan bisa masuk kedalam bentuk kontribusi kesalahan atau kontribusi kebenaran. Etika membantu manusia, generasi muda, sekelompok orang atau masyarakat untuk mencari orientasi. Tujuannya agar manusia, generasi muda sekelompok orang atau masyarakat tersebut tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap pelbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana seharusnya hidup, melainkan agar dapat mengerti dan memahami mengapa harus bersikap sesuai kepribadiannya. Etika membantu seseorang, sekelompok orang dan masyarakat tersebut agar mampu mempertanggung jawabkan kehidupannya. Dengan demikian, etika berusaha untuk mengerti mengapa, atau atas dasar apa seseorang, sekelompok orang atau masyarakat harus hidup menurut norma-norma tertentu
Jika kita tetap lengah dalam perubahan perkembangan zaman atau perkemabangan masa ke masa tersebut, maka dapat kita prediksikan mengenai bagaimana etika dimasa depan. Jika manusia atau generasi muda tidak bisa memilih atau menentukan aspek yang mana dari perubahan tersebut yang bisa menggiring dirinya ke arah yang positif serta menjadikan manusia manusia atau generasi muda yang terbuai dengan perubahan – perubahan tersebut maka dapat dipastikan jika manusia atau generasi muda di masa depan akan menjadi generasi yang tidak beretika. Ia juga akan menjadi manusia atau genersi masa depan yang egois, egois terhadap suatu keinginan dia, tanpa perduli dengan adanya aturan serta tataan bagaimana bersosialisasi, berinteraksi yang beretika dan bermoral. Dan tentunya hanya memikirkan dirinya sendiri. Begitu pun dengan sebaliknya, jika manusia atau generasi muda bisa memilih atau menentukan aspek mana yang bisa menggiring dirinya ke arah yang positif serta mau berfikir mengenai cara yang seharusnya menjadi generasi yang beretika dan bermoral, maka generasi muda di masa depan akan di penuhi generasi – generasi yang beretika serta bermoral pula.
Mungkin ada beberapa sebagian dari kita bingung mengapa kita harus beretika atau seberapa pentingnya etika untuk manusia di masa depan. Tentu saja etika sangat penting, selain sebagai aturan serta orientasi kritis terhadap moralitas ketika bersosialisasi, berinteraksi serta berprilaku. Etika juga sebagai sarana untuk menampilkan ketrampilan intelektual, contonya yaitu keterampilan dalam berargumentasi secara kritis, rasional dan beretika baik dalam bersosialisasi, maupun berinteraksi. Lantas bagaimana caranya agar kita terhindar dari manusia serta generasi muda yang tidak beretika dan berprilaku? Caranya yang bisa kita lakukan yaitu dengan tidak mencela, mengkritik, brprasangka buruk, menyinggung, melecehkan, merendahkan harga diri orang lain. Cara lainnya agar kita bisa menjadi manusia serta generasi muda yang beretika dan berprilaku juga, dengan cara bersosialisasi serta berinteraksi secara langsung, seperti mengikuti berbagai macam kegiatan di berbagai macam lingkungan atau lainnya. Karena hal tersebut dapat membantu mengasah mengenai bagaimana kita beretika dan berprilaku yang baik.
Penutup
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika etika tersebut dapat mempengaruhi begaimana caranya kita bersosialisasi dan bernteraksi, dan memang benar adanya jika etika yang baik adalah cerminan dari dari lingkungan yang baik, begitupun sebaliknya jika etika yang buruk adalah cerminan cari lingkungan yang buruk pula. Penting hal nya kita mewasapadai mengenai prediksi – prediksi buruk mengenai bagaimana etika di masa depan tersebut, tak lepas dari banyaknya pengaruh – pengaruh perkembangan yang dengan berkembang dan masuk ke kehidupan kita ini. Maka dari itu janganlah jadi manusia serta generasi yang lengah serta terbuai akan perubahan – perubahan perkembangan tersebut. Ingat, bangsa dan negara membutuhkan manusia atau generasi muda yang beretika, bermoral adil dan jujur.
Daftar Pustaka
Joko Susanto. (2020). Etika Komunikasi Islami. WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 1(1), 24. https://doi.org/10.51590/waraqat.v1i1.28
Alya, N (2021, Agustus 2) Bagaimana Etika di Masa Depan? Retrieved from https://mitrapalupi.com/bagaimana-etika-di-masa-depan