Ditulis oleh Leni, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Djuanda
Contents
Gambaran Pengetahuan
Pengetahuan menjadi suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris, baik melalui mata dan telinga terhadap objek tertentu. Sebagian orang mengetahui pengetahuan sebagai hasil tahu seseorang terhadap sesuatu yang dimilikinya. Manusia pada dasarnya merupakan mahluk pencari kebenaran. Mahluk yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari dan mencari yang sesungguhnya dengan bertanya untuk mendapatkan jawaban sehingga jawaban- jawaban tersebut juga selalu memuaskan manusia. Jawaban tersebut harus diuji dengan metode tertentu untuk mengukur apakah yang dimaksud disini bukan hanya kebenaran yang bersifat semu melainkan kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa diukur dengan cara yang ilmiah. Hal inilah yang mengakibatkan menculnya pengetahuan yang menjadi bagian dari hasil rasa keinginantahuan akan jawaban berkaitan dengan suatu hal yang sudah ada.
Pengetahuan sudah banyak muncul dan semakin pesat berkembangannya sekarang ini, tetapi tidak menjadikan manusia berhenti untuk mencari kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk terus mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori sebelumnya. Sehingga manusia lebih giat melakukan penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi, karena bersifat statis, tidak kaku, artinya manusia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunia.Â
Kegiatan yang sebagaimana dilakukan oleh manusia memiliki akibat atau hasil demikian pula dengan tindakan mengetahui tentu saja meghasilkan sesuatu yaitu pengetahuan. Apa yang kamu ketahui tentang pengetahuan? maka sebagian orang akan menjawab pengetahuan sebagai hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia ataupun bagian dari ilmu yang dipelajari manusia, namun bila ditanya tentang apa yang kamu tidak ketahui tentang pengetahuan? maka banyak yang tidak akan menjawab, sebab bahasan terkait dengan pengetuan bukan hanya sekedar ilmu ataupun hasil dari keingintahuan dari manusia. Lingkup pengetahuan sangatlah luas. Pengetahuan bukan hanya mengenai pengetahuan tentang benda, tentang tumbuhan-tumbuhan, binatang, manusia ataupun pengetahuan tentang peristiwa peperangan. Secara singkat, pengetahuan diartikan segala hal yang berkenaan dengan kegiatan tahu atau mengetahui. Pengertian akan pengetahuan mencakup segala kegiatan yang digunakan untuk memperoleh keinginan dengan cara maupun sarana yang digunakan.
Kontroversi Diri atas Pengetahuan
Pengetahuan merupakan bagian dari kegiatan mental yaitu kegiatan akal pikir, untuk memperoleh pengetahuan. Pertama-tama manusia berusaha menyerap berbagai hal yang dialaminya, yang diindera, yang dirasakannya, yang dikehendakinya dan yang dipikirannya. Pada dasarnya pengethuan manusia sebagai hasil kegiatan mengetahui merupakan khasanah kekayaan mental yang tersimpan dalm benak pikiran dan benak hati manusia. Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang tersebut akan diungkapkan dan dikomunikasikan satu sama lain dalam kehidupan bersama baik melalui bahasa maupun kegiatan sehingga cara demikian akan membuat seseorang semakin kaya akan pengetahuan satu sama lain. Selain tersimpan dalam benak pikiran maupun benak hati setiap orang, hasil pengetahuan yang diperoleh manusia dapat tersimpan dalam berbagai sarana seperti buku,kaset,disket maupun hasil karya serta kebiasaan hidup dari manusia yang diwariskan dan dikembangkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Pengetahuan setiap orang diharapkan akan semakin berkembang. Pengetahuan manusia berkembang dari lingkup sempit ke lingkup yang semakin luas, dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang semakin kompleks dan semakin terperinci. Pengetahuan bukannlah sesuatu yang membebani kehidupan manusia, melainkan hal yang berharga bagi kehidupan manusia. Pengetahuan memberikan penjelasan dan kejelasan pada manusia berkenaan dengan alam semesta seisinya serta kehidupan manusia sendiri. Melalui pengetahuan yang dimiliki oleh manusia diharapkan memiliki kemampuan dalam berbagai hal seperti menggambar, menganalisis, menjabarkan bagian-bagian dari hal yang diketahuinya, menjelaskan sebab akibat serta memiliki kemampuan kreatif untuk menata, mengendalikan, merekayasa situasi yang dihadapinya agar sesuai dengan situasi yang dikehendakinya.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai macam jenis pengetahuan manusia. Setiap jenis pengetahuan pada dasarnya menjawab jenis pertanyaan atau persoalan tertentu yang diajukan dalam kehidupan manusia. Perlu adanya pemahaman berbagai jenis pengetahuan yang ada dalam rangka untuk mencari dan menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan atau persoalan yang sering muncul. Jenis pengetahuan berdasarkan kodrati manusia dilihat dari pertanyaan- pertanyaan yang dapat digolongkan ke dalam berbagai segi aspek kehidupan. Sehingga, menghasil berbagai pengetahuan seperti ilmu pengetahuan alam, pengetahuan kesehatan, pengethuan seni, pengetahuan moralitas, dan pengetahuan agama. Selain pengelompokkan pengetahuan tersebut terdapat pengetahuan berdasarkan tingkat kualitas pengetahuan yang diharapkan manusia yang dikaitkan dengan persoalan hidupnya memiliki berbagai jenis berdasarkan kualitas jawaban yang diharapkan yaitu persoalan praktis , persoalan yang tidak mendesak, dan persoalan mendasar. Dari persoalan pertama akan menghasilkan pengetahuan sehari-hari, persoalan kedua menghasilkan pengetahuan ilmiah dan persoalan ketiga menghasilkan pengetahuan filsafat.
Baik pengetahuan sehari-hari, pengetahuan ilmiah maupun pengetahuan filsafat boleh dikatakan memiliki obyek atau lingkup wilayah pemikiran sama, karena ketiga jenis pengetahuan tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki manusia untuk mempersoalkan dan memikirkan segala hal yang ada dihadapinya. Sesuai dengan hasil jawaban yang diharapkan dapatlah dibedakan ketiga jenis pengetahuan tersebut: pengetahuan sehari-hari akan dapat begitu mudah diperoleh, hasil segera dapat digunakan secara praktis, namun kualitas hasil tentu saja tidak selalu memuaskan (sering mengecewakan); pengetahuan ilmiah diharapkan menghasilkan kebenaran pengetahuan yang lebih dapat dipercaya, karena telah diusahakan lebih serius (kritis, logis, sistematis, obyektif, metodis), dan meskipun hasil tidak langsung dapat diperoleh, namun hasil pengetahuan lebih dapat diandalkan, dapat digunakan dalam lingkup lebih luas dan dalam jangka waktu lebih lama; pengetahuan filsafati diharapkan menghasilkan pengetahuan yang dapat dijadidkan dasar dan arah bagi kegiatan pokok dalam berbagai bidang kehidupan manusia, karena telah dipikirkan secara serius (kritis, logis, sistematis, obyektif, metodis), menyeluruh, dan mendalam.
Berdasar penggolongan pengetahuan di atas, dapatlah kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan salah satu jenis pengetahuan yang berbeda dengan dua jenis pengetahuan lainnya, yaitu pengetahuan sehari-hari (ordinary knowledge) dan pengetahuan filsafat (philosophical knowledge), berdasarkan tingkat pengetahuan yang diharapkan. Sebagai keseluruhan, dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan mencakup segala bidang serta segala aspek kehidupan manusia, segala yang ada maupun peristiwa yang terjadi. Hal-hal yang dipersoalkan dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan pengetahuan sehari-hari, boleh dikatakan dapat diangkat mendjadi obyek material atau bahan kajian dalam ilmu pengetahuan. Meskipun dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan itu mencakup segala bidang serta segala aspek kehidupan manusia, namun dalam pelaksanaannya ilmu pengetahuan itu dikelompok-kelompokkan sesuai dengan bidang serta aspek yang diselidikinya, sesuai dengan metode serta pendekatan yang digunakannya. Sehingga setiap jenis ilmu pengetahuan terbatas pada lingkup bidang yang dikajinya, terbatas pada aspek / segi yang diamatinya, terbatas pada metode serta alat yang digunakannya, serta terbatas pada pendekatan yang digunakannya. Dengan demikian pengetahuan yang diperolehnya tergantung dan terbatas pada bidang yang dikajinya, pada segi yang diamatinya, pada metode serta alat yang digunakannya, serta pada pendekatan yang digunakannya.
Bila dibanding dengan pengetahuan sehari-hari, ilmu pengetahuan berharap menghasilkan pengetahuan yang lebih jelas, lebih rinci, dan memiliki kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Ilmu pengetahuan tidak sekedar hanya ingin memperoleh pengetahuan serta petunjuk praktis tentang sesuatu, melainkan berusaha menemukan keterkaitan hubungan logis antara hal satu dengan lainnya, dengan berharap memberikan hasil yang tidak mengecewakan dan dapat diandalkan. Sehingga pengetahuan yang diharapkan adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya, serta sebagai pengetahuan yang memiliki hubungan logis dan sistematis; dan dengan demikian akan terbentuk dan berkembanglah tubuh ilmu pengetahuan yang logis dan sistematis. Dalam rangka untuk memperoleh pengetahuan yang jelas dan terperinci, memiliki kebenaran yang teruji dan dapat diandalkan, ilmu pengetahuan tentu saja tidak cukup hanya sekedar menerima dan menampung informasi atau penjelasan dari orang lain (mungkin dianggap orang terpandang), dari tradisi, dari kebiasaan atau dari kebudayaan yang ada. Ilmu pengetahuan perlu meningkatkan usaha untuk memperoleh pengetahuan yang lebih jelas dan terperinci, memiliki kebenaran yang lebih teruji dan lebih dapat diandalkan.
Pengetahuan seseorang terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda. Secara garis besar tingkat pengetahuan dikelompok menjadi enam tingkat pengetahuan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni merupakan tingkatan yang paling rendah. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang yang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu dapat menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya. Sedangkan, memahami merupakan suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap objek tersebut, dan juga tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahuinya. Orang yang telah memahami objek dan materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menarik kesimpulan, meramalkan terhadap suatu objek yang dipelajari.
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan ataupun mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi atau kondisi yang lain. Aplikasi juga diartikan aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, rencana program dalam situasi yang lain. Analisis adalah kemampuan seseorang dalam menjabarkan atau memisahkan, lalu kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen dalam suatu objek atau masalah yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada tingkatan ini adalah jika orang tersebut dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan, membuat bagan (diagram) terhadap pengetahuan objek tersebut. Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang sudah dimilikinya. Dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada sebelumnya. Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
Penutup
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas dapatlah ditemukan dan diidentifikasikan bahwa ilmu pengetahuan merupakan salah satu jenis kegiatan mengetahui manusia menjadi salah satu jenis dari pengetahuan. Bila dibedakan dengan pengetahuan lainnya, ilmu pengetahuan memiliki kekhususan dalam hal untuk memperoleh tingkat kualitas pengetahuan yang lebih daripada pengetahuan biasa sehari-hari. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang lebih jelas (clearly), lebih rinci (distingly), serta lebih dapat diandalkan kebenarannya, ilmu pengetahuan (pengetahuan ilmiah) berusaha menggunakan pendekatan, sudut pandang , cara dan langkah-langkah yang jelas dalam menyelidiki obyek yang mejadi kajiannya, menggunakan akal pikir (rasio) untuk berpikir secara optimal (rasional), yaitu perlu berpikir kritis (terarah pada kebenaran yang sesungguhnya), berpikir logis (menggunakan kaidah penalaran yang lurus dan masuk akal) serta berpikir sistematis (menggunakan kerangka pemikiran yang memiliki keterkaitan logis satu sama lain). Bila dibandingkan dengan pengetahuan filosofis, ilmu pengetahuan cenderung mengusahakan pengetahuan terarah pada 66 bidang-bidang tertentu, dengan melakukan cara-cara tertentu, dan menggunakan pendekatan serta sudut pandang secara tertentu pula. Ilmu pengetahuan dapat dipahami sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan, yang diusahakan secara rasional (kritis, logis, dan sistematis), obyektif dan metodis. Pengetahuan memiliki aspek yang banyak bila kita mengetahui dan mengkajinya lebih dalam. sehingga, apa yang tidak diketahui tentang pengetahuan ada diketahui apabila kita banyak memperluas wawasan kita dan meningkatkan rasa keingintahuan dalam diri manusia.
Referensi
- Wahana P. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta (ID): Pustaka Diamond
- Rosyidah I. 2010. Relevansi ilmu pengetahuan, filsafat, logika, dan bahasa dalam membentuk peradaban. Jurnal el-Harakah. 12(1): 19-36
- http://eprints.umpo.ac.id/4458/1/BAB%202.pdf diakses pada 23 Juni 2021
- http://repository.unimus.ac.id/2569/3/BAB%20II.pdf diakses pada 23 Juni 2021
Leni (2021, Juli 20) Apa yang Anda Ketahui dan tidak Ketahui tentang Pengetahuan. Retrieved from https://mitrapalupi.com/apa-yang-anda-ketahui-dan-tidak-ketahui-tentang-pengetahuan