Analisis Pandangan Keagamaan dan Ilmiah dalam Masyarakat

  • Post author:
  • Post category:Filsafat
  • Post last modified:October 8, 2021
  • Reading time:11 mins read
0
(0)

Ditulis oleh Nurul Hasya, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Djuanda

Menelusuri Hubungan Keagamaan dan Ilmiah

Keagamaan dan Ilmiah sebenarnya saling berkaitan, Namun pandangan masyarakat pasti selalu berbeda terkait keduanya. Beberapa dari masyarakat terkadang belum bisa menempatkan posisi antara keagaamaan dan ilmiah di kehidupan sehari-hari. Agama sebagai pedoman hidup yang diciptakan oleh tuhan, dan ilmiah juga wajib kita ketahui supaya bisa menjalani tata cara kehidupan yang baik dan benar. 

Keagamaan dan Ilmiah saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga kedua nya tidak bisa dipisahkan baik pengetahuan tentang agama maupun pengetahuan tentang ilmiah, Ilmiah cenderung berubah-ubah yang berimplikasi pada keaslian agama sehingga menghasilkan penafsiran berlainan. Sebagai warga negara yang baik senantiasa menjaga budaya dan pengetahuan ilmiah agar tidak di rebut oleh negara asing. Hambatan yang cukup berat untuk mewujudkan kearah keutuhan dan kesejahteraan adalah masalah kerukunan sosial, termasuk di dalamnya hubungan antara agama dan kerukunan hidup umat beragama.

Kepercayaan juga menjadi salah satu faktor penyebab hambatan mewujudkan kearah keutuhan dan kesejahteraan, banyak dari masyarakat yang tidak percaya bahwa pengetahuan ilmiah wajib diketahui, sebalik nya masyarakat yang identik dengan kepercayaan agama nya justru malah mengabaikan tentang pengetahuan ilmiah. Persoalan ini semakin krusial karena terdapat serangkaian kondisi sosial yang menyuburkan konflik, sehingga terganggu kebersamaan dalam membangun keadaan yang lebih dinamis dan kondusif. Dalam kehidupan sehari-hari biasanya sering melibatkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan, karena kedua nya saling berkaitan. Maka dari itu seharusnya tidak ada yang membedakan dan tidak ada yang saling berbeda pendapat tentang kedua tersebut.

Agama merupakan suatu kepercayaan tertentu yang dianut sebagian besar masyarakat merupakan tuntunan hidup, terutama di indonesia terdapat 5 agama yang sudah diakui negara yaitu:

  1. Islam
  2. Kristen
  3. Katolik
  4. Budha
  5. Hindu

Dari ke 5 agama tersebut masyarakat tentu nya memiliki kepercayaan nya masing-masing, dari sini kita bisa ambil contoh bahwa perbedaan tersebut tidak lah menjadikan hambatan melainkan mempersatukan kita sebagai warga negara yang bisa hidup bertoleransi.

Dalam pandangan sosiologis perhatian utama agama adalah pada fungsinya bagi masyarakat, dimana fungsi nya dapat diketahui menunjuk pada sum-bangan yang diberikan agama atau lembaga sosial yang lain untuk memper-tahankan keutuhan masyarakat sebagai usaha aktif yang berlangsung secar terus-menerus. 

Konsepsi agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang mahakuasa serta tata kaidah yang di miliki setiap agama.

Agama adalah fenomena hidup manusia, dorongan untuk beragama datang kepada setiap umat, bentuk pelaksanaanya dalam masyarakat biasa berbeda-beda, Namun pada hakekatnya sama, Yaitu, bahwa semua agama merupakan jawaban terhadap kerinduan manusia yang paling dalam yang mengatasi semua manusia. Di kutip dari (Bauto, 2016)

Dari judul di atas penting untuk kita bahas karena ada perbedaan dari setiap masyarakat tentang keagamaan dan ilmiah, maka ini wajib untuk kita tuntaskan dan selesaikan. 

Penerimaan Masyarakat terhadap Keagamaan dan Ilmiah

Sejak awal perkembangannya, agama- agama di Indonesia telah menerima akomodasi budaya dan pengetahuan ilmiah. Sebagai contoh Agama Islam, mampu memberikan arah pada perkembangan budaya selanjutnya, seperti yang kita ketahui ajaran Islam telah menjadi pola anutan masyarakat. Di sisi lain budaya-budaya lokal yang ada di masyarakat, tidak otomatis hilang dengan kehadiran Islam, justru pada jaman sekarang malah lebih dominan budaya budaya lokal yang masuk.  Tidak bisa di hindari karena perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih.

Solusi yang dapat diberikan terkaitan perbedaan yang terjadi pada pandangan masyarakat mengenai keagamaan dan ilmiah adalah: 

  • Saling menerima perbedaan antar masyarakat
  • Saling mau terbuka terhadap pendapat yang dikemukakan orang lain 
  • Saling kerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan dan keutuhan
  • Jangan membuat asumsi sendiri pada sebuah pengetahuan agama dan ilmiah
  • Pahami dan cari tahu dulu apa masalah yg menyebabkan perbedaan
  • Sadari adanya perbedaan dalam cara berkomunikasi antar bermasyarakat

Islam di Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 88% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Masuknya agama Islam ke Indonesia melalui perdagangan. Agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemu- dian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit. Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi.  Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu. Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara, Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan. Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), sekitar abad ke- 16, Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.

Agama, ilmiah dan masyarakat saling berkaitan dan dibuktikan dengan pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah, pengetahuan pengetahuan ilmiah, dan kejadian yang terjadi di masyarakat. Agama adalah pedoman dan tempat mencari makna hidup yang final dan tidak bisa di ganggu gugat atau di rubah, karena di ciptakan oleh tuhan Yang Maha Esa.  Dan pada gilirannya agama yang diyakini merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosial dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat, selain itu ilmiah juga dapat disimpulkan sebagai ilmu pengetahuan yang harus kita ketahui. 

Dalam sejarah islam, Ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam waktu sekitar 5 abad lebih, Bersamaan dengan itu orang-orang barat berada di alam kegelapan atau kebodohan. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan dan agama saling berkaitan dan pasti mengalami perubahan dan perbedaan pendapat, begitu pula dengan ilmu pengetahuan (Ilmiah) merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan.  Apalagi dalam kehidupan masyarakat modern saat ini, teknologi yang semangat canggih dan pengetahuan yang semakin luas sehingga orang-orang dapat lebih mudah mendapatkan info terkait pengetahuan ilmiah dan keagamaan.

Dengan demikian melalui penelitian ilmiah manusia dapat menyusun teori-teori yang merupakan deskripsi dan fenomena alam, sehingga sering terjadi perbedaan di dalam nya. Anjuran menuntut ilmu memiliki tempat yang penting dalam masyarakat, dan ilmu pengetahuan juga memiliki tempat yang penting dalam masyarakat. Dalam pengertian agama terdapat tiga unsur, yaitu manusia, penghambaan, dan Tuhan. Jika membahas perihal agama maka panjang pengertian nya karna agama bisa mencakup semua nya. Sedangkan ilmiah adalah suatu prosedur atau tata cara untuk memecahkan suatu masalah, berati disini bagaimana cara nya kita bisa memecahkan suatu masalah yg berkaitan dengan pandangan terhadap keagamaan dan ilmiah. 

Perpaduan Keagamaan dan Ilmiah

Berbicara tentang keaagamaan dan ilmiah berati berupaya memadukan antara kedua nya, seperti yang sudah dijelaskan di atas tak harus berarti menyatukan atau bahkan memcampuradukan, karena pengertian dan pengimplikasiin nya punya arti berbeda-beda. Ada juga yang memandang bahwa ilmiah dan keagamaan berdiri pada posisinya masing-masing, karena ilmiah mempunyai arti yang berbeda dengan agama. Disisi lain banyak filsuf ilmu pengetahuan berpikir sebaliknya, Thomas S. Khun menegaskan ilmu yang terdiri dari pradigma yang muncul dari tradisi budaya, yang mirip dengan persfektif sekuler pada agama. Menyikapi hal tersebut hubungan antara ilmiah dan agama memang sebenarnya saling berkaitan, hanya saja berbeda-beda pendapat dan pandangan. Walaupun demikian, pandangan masyarakat tentang agama dan ilmu pengetahuan ilmiah sebagian mereka telah memperluasnya hingga bahkan sudah bisa menerima tentang perbedaan tersebut.

Berdasarkan temuan-temuan ketika berbicara tentang agama, nyaris tidak ada yang bisa membantah. Dan ketika berbicara tentang ilmiah, maka langsung tertuju pada teori-teori paling mutakhir dalam ilmu alam. Hal itu untuk membantah pandangan masyarakat bahwa alam tetaplah tahap yang tidak terselamatkan dalam drama penyelamatan manusia, Juga pandangan eksintensialisme. Bahwa dunia adalah lingkungan impersonal untuk ekstitensi manusia. Jika dicermati kajian-kajian pendidikan islamyang ada maka sebagian besar diantara nya  tampak masih bercorak deskriptif, normatif, dan adoptif. 

Perbedaan mendasar ilmiah yang menimbulkan kerumitan tersendiri, karena pendidikan baru dalam islam yang di cangkok dari organisme hidup yang lain di barat, yang mempunyai latar belakang dan struktur internal serta konsistensi nya sendiri. Kaitan nya agama dan ilmiah, yang dibutuhkan pendidikan islam saat ini adalah sistem pendidikan dengan sebutan interdisplin, Paradigma integratif ini sudah waktu nya dikembangkan dalam abad modern ini sebagai proptotipe kebangkitan peradaban baru.

Dengan demikian, pendidikan islam di masa mendatang harus memberi prioritas pada materi pembelajaran yang akan membantu untuk menghasilkan ilmuan-ilmuan, teknolog teknolog, dan insinyur-insinyur serta kelompok profesional lain, yang peran dan kontribusinya sangat penting bagi kemajuan ekonomi dan bangsa ini. Memang sudah seharunya kita menjadi generasi muda yang lebih baik lagi dari generasi-generasi sebelumnya, karna untuk meningkatkan mutu bangsa ini, dengan nilai-nilai ilmiah dan agama yang baik dan benar. Serta bisa menjadi panutan untuk generasi selanjutnya bahwa ilmiah dan ke agamaan sudah seharusnya saling berkaitan, asalkan kita bisa menempatkan nya pada porsi dan posisi nya masing masing.

Dengan demikian, paradigma integratif akan mampu menjembatani kesenjangan yang tajam antara pendidikan ilmiah dan pendidikan agama, implikasi dalam hak kurikulum bisa dalam bentuk penyusunan silabus si sekitar dua isu fundamental, bidang-bidang ilmiah yang untuk kemudian menemukan “titik sambungnya” dengan realitas objektif yang terjadi pada wilayah keagamaan. Dari sekian banyak nya paparan diatas tentang keaagamaan dan ilmiah dapat disimpulkan bahwa, sudah saat nya kita menghilangkan perbedaan antara ilmiah dan agama. Kita merindukan sebuah harmoni yang sangat hangat antara ilmiah dan agama, harus bisa menghadirkan kesadaran yang muncul lewat pandangan-pandangan yang lebih harmonis, holistik, dan komprehensif. 

Pendidikan merupakan salah satu medium terbaik untuk tujuan tersebut, tujuan nya apa ? yaitu untuk mewujudkan keutuhan dan kesejahteraan antar masyarakat. Mampu menciptakan ilmuan-ilmuan dan contoh baru untuk bisa diterapkan di masa yang akan datang atau bahkan bisa untuk memajukan bangsa ini menjadi lebih berkualitas lagi.

Referensi

Bauto, L. M. (2016) ‘PERSPEKTIF AGAMA DAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama)’, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), p. 11. doi: 10.17509/jpis.v23i2.1616.

Cara mengutip Artikel ini

Hasya, N. (2021, Juli 15) Analisis Pandangan Keagamaan dan Imiah dalam Masyarakat. Retrieved from https://mitrapalupi.com/analisis-pandangan-keagamaan-ilmiah-dalam-masyarakat

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?